Soal Jawab Sejarah SMA

 Uraian!

1.       Upaya Cina untuk mengejar ketertinggalan dilakukan dengan menempuh beberapa program. Apa nama program pemerintah komunis tersebut? Apakah tujuan program tersebut? Tulislah dalam kolom 

2.       Apa urgensi bagi negara-negara ASEAN untuk membantu mewujudkan perdamaian dunia. Apa langkah Indonesia untuk mewujudkan hal tersebut? 

3.       Pada masa perang dingin bangsa Indonesia berusaha membantu mewujudkan perdamaian dunia. Apa langkah Indonesia mewujudkan hal tersebut? 

4.       Apa dampak perang vietnam di kawasan Asia Tenggara? 

5.       Jatuhnya Vietnam Selatan memunculkan sejumlah teori. Apakah yang anda ketahui tentang teori domino?

JAWABAN :

1.       Upaya China dalam mengatasi ketertinggalannya antara lain :

Nama Program

Tujuan Program

Lompatan Jauh ke Depan

mengejar produksi baja dari negara-negara barat. Diversifikasi pangan Meningkatan sumber daya manusia dan mengurangi konsumsi beras yang dikompensasi oleh penambahan konsumsi bahan pangan non beras. Revolusi kebudayaan Individu tidak bekerja untuk dirinya sendiri, melainkan bekerja untuk kepentingan umum. Dan juga untuk membangun watak individu, agar kreatifitas pribadi dapat dikembangkan.


Cina mengadop Kebijakan “ development before reform 

sebagai langkah penguatan diri untuk mengejar ketertinggalan. Prioritas utamanya pada pembangunan industri telekomunikasi. Setelah besaran ( size ) industri tumbuh, monopoli secara bertahap dihapus melalui pengenalan kompetisi, yang diikuti dengan reformasi dan reorganisasi. Sebelum reformasi dimulai, Cina melakukan investasi besar di infrastruktur industri dengan serangkaian kebijakan modernisasinya. Hal itu kemudian membuka jalan reformasi industri ICT secara menyeluruh. Dengan pengelolaan usaha tetap pada BUMN untuk memastikan kendali pemerintah, kompetisi diperkenalkan, dan China Telecom dipecah dan direorganisasi, kemudian secara bertahap menjadi perusahaan publik dengan mengadopsi berbagai metodafinancing yang umum dalam industri yang sudah mapan. Setelah yakin bahwa fondasi untuk mandiri cukup kuat, kemudian dibukalah pasar kompetisi untuk para pelaku asing.

2.    

 

 

      Dalam masa awal pendiriannya, ASEAN hadir sebagai respon negara-negara yang baru merdeka yang berjuang menciptakan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui pengamanan kolektif dalam kerja sama ekonomi. Kerja sama ekonomi demi kesejahteraan tersebut terutama ditujukan ASEAN untuk meminimalisasi berkembangnya komunisme yang berusaha mengudeta pemerintahan yang sah yang dipercaya berkembang pesat di tengah kondisi kurang sejahtera. 

      Dengan adanya kerja sama ekonomi dan kesejahteraan yang dibawanya, diharapkan penyebaran komunisme dapat diminimalisasi sehingga masing-masing negara dapat berkembang mencapai kepentingan nasionalnya kemudian secara otomatis melahirkan kesejahteraan sekawasan. ASEAN seolah-olah mendahului logika Barry Buzan mengenai security complex, yakni keamanan di satu negara sangat bergantung pada keamanan negara-negara di sekitarnya. Karena berbagai permasalahan berpindah lebih cepat dalam lingkup geografis yang berdekatan, maka diperlukan adanya mekanisme untuk meminimalisasi ancaman-ancaman yang datang dari negara-negara di satu kawasan geografis.  

      Di dalam deklarasi ZOPFAN terdapat berbagai langkah prosedural dan strategis untuk memenuhi tuntutan yang secara keseluruhan bukan hanya memusatkan perhatiannya pada perlucutan senjata atau pencegahan profilerasi nuklir melainkan meliputi juga kerjasama politik, ekonomi dan fungsional lainnya. ZOPFAN bisa mengurangi kebutuhan akan intervensi militer langsung negara-negara besar, dan yang lebih penting lagi, menghindarkan negara-negara kecil mengundang atau mempropokasi keterlibatan negara-negara besar dalam masalah-masalah bilateralnya. 

 

adapun perananya antara lain:
1. Ikut berperan dalam Gerakan Non Blok, sehingga membantu negara-negara berkembang mempunyai kekuatan menghadapi blok barat dan timur pada masanya.
2. Konferensi Asia-Afrika, yah hampir sama lah dengan GNB, tapi ga ada unsur blok barat dan timur.
3. Mendorong UNCLOS agar negara kepulauan diakui hak2nya.
4. Ikut memberikan suara dan arah kerjasama pada NPT.
5. Ikut dalam pendirian ASEAN, ASEAN Regional Forum, TAC dan ASEAN Charter.
6. Pernah jadi ketua badan HAM PBB.
7. yang paling penting sekarang mungkin adalah berperan dalam menciptakan perdamaian melalui dialog antar budaya/agama sehingga persepsi2 yang salah dan berpotensi menyebabkan konflik dapat dikurangi pada tingkat internasional.
8. Dapat menyelenggarakan UNFCCC dengan baik yang akhirnya menghasilkan Bali Roadmap yang mencakup kepentingan negara-negara berkembang agar tanggung jawab pemeliharaan lingkungan dunia menjadi tanggung jawab bersama antara negara-negara maju dan berkembang sehingga lebih adil.
9. Berperan pada pasukan perdamaian di beberapa negara.
10. Memberikan sumbangan-sumbangan uang, capacity building dan dukungan kepada negara lain untuk pembangunannya.

3.       Pada era perang dingin Indonesia aktif dalam upaya perdamaian dunia, seperti : Indonesia aktif memprakarsai Gerakan Non Blok dalam KAA tahun 1955, aktifitas ASEAN, Organisasi Konferensi Islam,   mempunyai kebijakan Politik Luar negeri " Bebas Aktif " dimana Indonesia bersikap tidak memihak blok manapun dan aktif untuk mewujudkan perdamaian dunia bersama negara – negara lain seperti Mesir , Yugoslavia , Kuba dll membentuk Gerakan Non Blok ( Indonesia pernah menjadi ketua negara – negara Non Blok di era Presiden Soeharto ). Sikap Indonesia yang non blok ditegaskan tidak mau adanya pangkalan militer Amerika Serikat & NATO di wilayah Indonesia dan tidak mendukung keterlibatan Amerika Serikat di perang Vietnam. Keikutsertaan Indonesia dalam upaya perdamaian dunia adalah dengan menjadi anggota pasukan perdamaian. Keikutsertaan Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian sudah dimulai sejak tahun 1957. Pasukan perdamaian dari Indonesia dikenal dengan nama Kontigen Garuda atau Konga. Sejak tahun 1967 sampai saat ini Garuda Indonesia telah diterjunkan keberbagai kawasan konflik bergabung dengan pasukan perdamaian PBB. Peran dan kontribusi Indonesia tersebut mencakup antara lain keterlibatan pasukan Indonesia di berbagai misi penjagaan perdamaian PBB sejak tahun 1957, upaya perdamaian di kawasan seperti Kamboja dan Filipina Selatan, dalam konteks ASEAN ikut serta menciptakan tatanan kawasan dibidang perdamaian dan keamanan, serta peran aktif diberbagai forum pembahasan isu perlucutan senjata dan non-proliferi nuklir.

4.       Dampak perang vietnam bagi asia tenggara:

·         jumlah korban yang terlibat dalam perang tidak terhitung jumlahnya secara pasti. 

·         berkembangnya ideologi komunisme di berbagai negara di kawasan Indocina, seperti Kamboja dan Laos.

·         Dampak Sosial Perang tak pernah meninggalkan dampak yang sederhana, terutama bagi kehidupan sosial masyarakat di daerah konflik. Pasti akan ada perubahan karena banyaknya korban akibat perang. Hal tersebut akan sangat berpengaruh pada stabilitas kondisi masyarakat, menyebabkan mobilitas penduduk ke daerah yang dianggap aman dan bahkan masalah seperti krisis pasti akan terjadi. Dalam perang tersebut Vietnam kehilangan tentara lebih banyak dari pada saat perang melawan Amerika Serikat. Vietnam juga kehilangan banyak dana untuk membiayai perang ini, sehingga menyebabkan bencana kelaparan di Vietnam. Dari pihak Kamboja, banyak penduduknya yang mengungsi ke perbatasan Kamboja-Thailand. Tentara dan penduduk Kamboja pun banyak terbunuh akibat perang tersebut. Sedangkan dampak bagi masyarakat ASEAN sendiri, mereka lebih banyak tergerak untuk memberikan bantuan. Banyak negara-negara di ASEAN yang berinisiatif untuk membantu menyelesaikan konflik. Berbagai bantuan juga telah diusahakan oleh ASEAN seperti bantuan diplomasi untuk menghentikan konflik, bantuan logistik dan bahan makanan untuk membantu para korban perang.

·         Dampak Politik  Salah satu dampak yang paling nampak adalah jatuhnya rezim Pol Pot yang dianggap sebagai diktator yang berkuasa di Kamboja. Kemudian Vietnam berusaha menanamkan komunismenya di Kamboja. Dalam konflik tersebut juga diwarnai peta kerjasama antara Vietnam yang pro dengan Uni Sovyet, dan Kamboja yang dekat dengan RRC, padahal waktu itu Vietnam sedang memusuhi RRC. Terjadilah elaborasi pemicu perang.

·         Dampak Diplomatik Kemenangan Vietnam atas Amerika Serikat menimbulkan ketakutan bagi ASEAN akan tersebarnya komunisme di Asia Tenggara. Pada saat itu ASEAN bebas dari pengaruh komunisme dan takut Vietnam akan menanamkan pengaruh komunisnya di Asia Tenggara. Pada saat Vietnam menginvasi Kamboja, hingga berakhirnya perang tersebut ASEAN memposisikan dirinya sebagai organisasi regional yang bersifat netral. Tidak ada konfrontasi yang dilakukan ASEAN. Berbagai usaha juga telah dilakukan ASEAN, salah satunya dengan mengirim pasukan keamanan ke Vietnam dan Kamboja. Karena kedekatan kawasan regional dan semakin solidnya ASEAN dalam membantu menyelesaikan masalah-masalah negara-negara di kawasan Asia Tenggara, maka banyak negara yang berada di kawasan Asia Tenggara masuk ke dalam keanggotaan ASEAN. Hal tersebut juga menunjukkan kepercayaan negara-negara di kawasan Asia Tenggara kepada ASEAN sebagai organisasi yang bisa membawa mereka pada kondisi yang lebih baik.

·         Dampak Ekonomi Tak bisa dipungkiri lagi bahwa dampak peperangan seperti mata rantai yang tidak bisa dipisahkan, dampak yang satu akan mempengaruhi yang lainnya. Seperti dampak perekonomian yang dipengaruhi juga keadaan sosial yang terjadi pada saat itu.

·         Dari segi ekonomi, Vietnam lah yang paling mengalami keterpurukan. Sebelumnya Vietnam tidak pernah menaksir berapa saja dana yang akan dikeluarkan untuk membiayai perang, sehingga Vietnam terus melakukan peminjaman ke negara seperti Uni Sovyet, padahal pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup besar karena kebijakan baru Gorbachev. Sehingga Vietnam kesulitan dalam mengembalikan pinjaman tersebut. Ditambah lagi kondisi Vietnam yang sedang krisis, akhirnya terjadilah bencana kelaparan di Vietnam. Di Kamboja juga terjadi krisis ekonomi, namun tidak seburuk yang ada di Vietnam. Sedangkan perang ini tidak begitu berdampak bagi perekonomian negara-negara ASEAN.

5.       a.  Teori Domino, atau lazim disebut dengan Domino Effect,adalah sebuah teori yang menyatakan bila satu negara telah menganutideologi tertentu , negara-negara tetangganya secara otomatis akanmenganut ideologi yang sama pula. Perwujudan dari Teori Domino padamasa perang dingin adalah munculnya Proxy War di berbagai kawasandi luar Eropa. Proxy War adalah perang sekunder sebagai akibat dariperang primer yang berlangsung di antara dua negara besar, yaituAmerika Serikat dan Uni soviet. Proxy War terjadi, antara lain di Vietnamdan Korea. Di Vietnam, komunisme direpresentasikan oleh VietnamUtara. Kubu yang mendapat dukungan kekuatan dari komunisme Sovietini berseteru dengan Vietnam Selatan yang mendapatkna dukungan darikekuatan demokratis-kapitalis Amerika Serikat. Di Korea, kekuatanideologi demokrasi-kapitalis Amerika Serikat diwakili oleh Korea Selatan,sedangkan kekuatan komunisme Uni Soviet diwakili oleh Korea Utara.

 

b. Teori Domino. Yaitu bahwa jatuhnya Vietnam Selatan ke tangan komunis mau tidak mau akan disusul rentetan jatuhnya Laos, Kamboja, kemudian Thailand, Malaysia, Filipina dan Indonesia. Apalagi pada masa itu terlihat tanda-tanda meningkatnya kegiatan gerilya di Thailand, Malaysia dan Filipina, serta semakin kokohnya Partai Komunis di Indonesia. Jika ini menjadi kenyataan, dikhawatirkan blok komunis akan semakin bersemangat dan semakin  yakin akan kebenaran "Teori Sejarah" bahwa Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya akhirnya akan tergulung habis, dan bahwa pemberontakan "kaum pekerja" bahkan akhirnya
juga akan terjadi di bumi Amerika Serikat sendiri. Sebab itu bantuan kepada pemerintah Vietnam Selatan ditingkatkan dengan pengiriman kekuatan angkatan bersenjata yang meliputi armada-armada kapal induk dan pesawat tempur mutakhir. Pada puncak perang, Amerika Serikat juga mengerahkan pasukan dari negara-negara sekutunya Thailand, Korea Selatan, Taiwan, Filipina, Australia dan Selandia Baru.

 

 

 

 

 

                                                                                               

                                                                                               

Comments