BE A GOOD READER ^_^
RCL PLEASE, atleast put one comment below
thankyou~ arigatou~ gomapta~ kkk *bows*
Posted by Min on Mei 16, 2011
BLAWHY & GREYS
author:Kyuanae
CAST
-iteuk
-yesung
-Donghae
-siwon
-Kyuhyun
-chinju
-saengmyeong
-sungmin
-heechul
***********
Author POV
Hanya Kami yang satu bangsa bisa mengenali
sesama kami. Walaupun kami sama-sama manusia tapi kami punya perbedaan dengan
manusia biasa. Kami bisa terbang, kami mampu bercahaya dan membaca pikiran
orang lain, ekspresi wajah kami akan selalu terlihat gembira. Mereka menyebut
kami BLAWHY. Semua BLAWHY adalah wanita. Dalam satu dekade(10 tahun) hanya akan
terlahir satu BLAWHY. Kami memang memiliki kelebihan, juga kekurangan. Saat
berumur 17 tahun, saat yang paling mengerikan. Dikala itu emosi kami labil
bagaikan binatang buas. Kami akan seperti orang gila sebelum seorang GREYS
mengikat kami dengan ikatan yang kuat, sebuah pernikahan. Jika tidak diatasi
dengan cepat, dapat menimbulkan kematian.
GREYS merupakan laki-laki yang dapat meredam
emosi seseorang hanya dengan sentuhannya. Bahkan menundukkan kemarahan hanya
dengan tatapan teduh mereka. GREYS adalah manusia yang hidup dalam kedamaian
tanpa emosional. Segala hal tentang mereka adalah kelembutan. Dalam satu dekade
akan terlahir 3 – 5 GREYS. Tapi yang bisa menjadi GRYES sejati saat mereka
mencapai titik kedewasaan-tepatnya berumur 17 tahun hanya satu orang. Dan GREYS
yang beruntung itulah yang akan mendapatkan seorang BLAWHY. Malam kedewasaan
adalah malam metamorfosa yang menyakitkan bagi GREYS. Bulan membuat mereka
lemah tak berdaya, seolah menghisap seluruh kekuatan mereka. Mereka akan
terbaring lemah dan merintih menahan sakit. Tak ada yang dapat menolong mereka
melewati rasa sakit saat bulan purnama…. sampai fajar menyingsing. Disaat
itulah GREYS bisa mengukur diri, apakah kelebihan itu masih ada padanya
atau….telah lenyap untuk selamanya. Seorang GREYS sejati membutuhkan seorang
BLAWHY untuk mengimbangi kelembutan dan kesabarannya. Karena manusia biasa tak
kan mampu dan tahan hidup dengan GREYS.
GREYS dan BLAWHY memiliki satu persamaan,
mereka memiliki tato perak tak kasat mata disetiap ekor mata. Hanya GREYS dan
BLAWHY yang dapat melihat tato perak itu. BINTANG melambangkan seorang BLAWHY
dan BULAN SABIT seorang GREYS.
Pada dekade ini, seorang BLAWHY telah berumur
8 tahun. Chinju-artinya permata… Begitulah BLAWHY kecil dipanggil. Nenek buyut
chinju dahulunya juga seorang BLAWHY. Beliau mewasiatkan turun temurun sebuah
mokkori-kalung. Mokkori itu memiliki pasangan pada orang lain, keluarga dari
kakek buyut chinju. Sang kakek buyut juga mewariskan mokkorinya untuk GREYS
dari keturunan keluarga mereka, berharap mokkori itu dapat menyatu kembali.
*********
“nona chinju…. Jangan bermain terlalu jauh
dariku nona”.
Suatu kebanggaan bagi seorang kangin dapat
menjaga seorang BLAWHY.
“ne, arra ahjussi”.
Kaki-kaki kecil itu menapaki taman yang
dipenuhi anak-anak kecil dengan umur yang bervariasi.
“ayooo… Es krimnya gratis. Ada yang berulang
tahun. Berikan selamat untuk tuan muda yesung….”,
Chinju tertarik mendengar kata es krim. Segera
dia berlari mendekati kerumunan anak-anak yang berebut es krim.
Saat chinju berhasil mendapatkan satu cone es
krim, anak kecil lain tak sengaja menabraknya. Membuat es krim ditangannya
terjatuh. Hal ini menyulut kemarahan chinju.
“kau…. Harus….bertanggung….jawab…”,
Kedua tangannya mengepal.
“mian, aku tidak sengaja…”.
Anak yang baru saja menabraknya berlalu untuk
mengambil bagiannya. Saat sayapnya hendak lepas kendali, 3 orang bocah
laki-laki mendekatinya.
“gwenchana….”,
Salah satu diantaranya tersenyum dengan mata
teduh menatap chinju yang perlahan, langsung kehilangan kemarahannya.
“GREYS….”,
Kata itu digumamkan oleh chinju saat membaca
pikiran bocah dihadapannya.
“ayo ikut kami….”,
Salah satu diantara mereka yang memiliki
senyum malaikat menggandeng chinju menjauhi kerumunan.
“teukie hyung… Kenapa membawanya menjauhi
kerumunan….?”,
Salah satu lainnya yang berambut sedikit ikal
bertanya.
“dia….istimewa kyu”.
Iteuk tersenyum ramah pada chinju.
SLINKKKK…. Sinar matahari membuat bintang
perak di ekor mata chinju terlihat oleh tiga bocah itu.
“kamu…..”,
Yang paling tinggi-siwon menatap chinju tak
percaya.
“hyung….dia….”,
Dua bocah lain-yesung dan donghae yang baru
bergabung terpaku menatap chinju tak percaya.
“ya, prasangka kalian benar. Siapa namamu…?”,
Iteuk bertanya pada chinju yang masih diam.
“chinju….”,
Senyum mempesona telah dimiliki oleh gadis
kecil ini.
“iteuk”,
“siwon”,
“kyuhyun”,
“donghae”,
“yesung…”,
Kelima bocah itu menjabat tangan chinju
bergantian.
“ternyata kau disana nona… Mian, kita harus
segera pulang”,
Terdengar langkah kaki berat kangin mendekati
chinju. Awalnya kangin bingung melihat nona kecilnya bersama 5 bocah laki-laki.
“gwenchana, mereka temanku ahjussi.
Yesung-ahh…. Saengil chukae…”,
Senyum indah menghiasi bibir chinju,
menurutnya itu sebagai hadiah ulang tahun untuk yesung.
“gomawo…..”,
Sedangkan yesung hanya melongo menatap
kepergian chinju, seolah tak rela berpisah dalam pertemuan singkat mereka.
“sampai jumpa…. 8 tahun lagi, iteuk, siwon,
kyuhyun, donghae dan yesung….”.
Chinju berlalu meninggalkan mereka berlari
mendekati kangin.
Itulah pertemuan pertama antara BLAWHY dan
GREYS sebelum mereka memasuki titik kedewasaan.
************
“arhhkk…. Kenapa lama sekali ahjussi….?!??!!”,
Chinju sudah beranjak remaja.
“mian nona, ban mobilnya bocor. Aku akan
menelepon supir lain”.
Bergegas kangin segera menelepon rekan
kerjanya.
“bersabar 5 menit saja nona…. Jemputan lain
akan segera datang”.
Ditengah matahari yang terik, amarah chinju
semakin membara. Dia sendiri juga heran kenapa dia begitu temperamen. Bahkan
chinju merasa kalau dia cengeng dan mudah mengeluarkan air mata saat
kemarahannya tak dapat dibendung lagi.
“ahjussi… Berapa lama lagi aku harus
menahannya….?”,
Chinju sudah bisa merasakan kalau sayapnya
hendak mengembang.
“nona… Jangan disini, berbahaya… Nah itu
mobilnya sudah datang”.
Buru-buru kangin membukakan pintu saat sebuah
mobil sedan hitam berhenti mendadak didepan mobil abu-abu yang terkendala.
“aish… Arrrkkhhh… Kenapa lama sekali… Ahjussi
yang menyetir”,
Spontan kangin kaget, itu bukan tugasnya.
“ku bilang ahjussi yang menyetir membawaku
pulang…”,
Suara chinju terdengar sedingin es. Driver
yang baru saja datang langsung ciut nyalinya, dengan rela dia mau mengurusi
mobil yang rusak.
“baik nona….”.
Tanpa babibu kangin langsung melaju dengan
kecepatan tinggi meninggalkan sedan abu-abu dengan seorang sopir yang bernasib
sial.
*************
Wuussssstttttt……
Chinju terbang sesuka hatinya dalam hutan
belakang rumahnya. Hutan gelap itu tak pernah dijamah, karena mengerikan. Tapi
tidak bagi chinju, hutan itu merupakan taman bermainnya. Dalam hutan belantara
itu, chinju biasa bermain bersama kijang, harimau, burung merpati, tupai dan
berbagai jenis binatang lainnya.
‘hyung…. Tolong aku…. Aku tidak bisa
bergerak…’,
Suara seorang namja terdengar menggema jelas
ditelinga chinju. Segera saja chinju menyembunyikan sayapnya.
‘hyung… Kaki ku sakit sekali… Aku tidak bisa
berteriak lagi, suaraku habis’.
Suara itu… Suara pikiran seorang namja didalam
hutan. Dengan ragu-ragu chinju mengikuti petunjuk yang didapatinya dari pikiran
hewan-hewan yang kebetulan ditemuinya. Tak lama kemudian, di dalam jurang
chinju melihat seseorang tergeletak kesakitan. Susah payah chinju mencari
posisi yang tepat agar bisa melihat wajah namja itu dengan jelas.
SLINKKKK
Kilau perak memantul dari ekor mata namja
tersebut. Berarti dia GREYS….batin chinju. Tanpa ragu chinju keluar dari
persembunyian dan mendekati namja tersebut.
“siapa kau….?”,
Saat chinju mendekat, namja itu ketakutan.
“ah… Kau terluka parah… Harus segera diobati”.
Chinju bergidik ngeri memandang luka di kaki
sang namja yang sudah bersimbah darah.
“jangan sentuh aku… Kau…!!?*!#?!”,
Segera mata namja itu memperhatikan sayap
chinju yang masih terkembang.
“ya… Aku BLAWHY. Salam kenal… Siapa namamu…?.
Uhm, bagaimana ya caranya aku membawamu terbang…?”,
Chinju mengitari tubuh namja yang tak berdaya
itu, walaupun dia masih ragu akan pertolongan chinju.
“kyuhyun…”,
Meringis kyu menahan sakit saat chinju
menariknya berdiri.
“begini saja kyu… Ayo berdiri perlahan. Pegang
tanganku kuat-kuat kalau kau tak ingin jatuh”.
Perlahan chinju berdiri berhadapan dengan kyu.
“kalau kau takut ketinggian, tutup saja
matamu… Jangan lihat kebawah kyu”,
Sedikit demi sedikit chinju mengepakkan
sayapnya menambah ketinggian terbang.
“woaaaaa~~”,
Hampir saja kyu terjatuh kalau saja chinju tak
segera memeluknya.
“sudah kubilang jangan lihat kebawah…”,
Tapi kyu malah mempererat pelukannya pada
chinju.
“cepat saja bawa aku mendarat…. Aku takut
sekali~~”,
Benar saja, kyu menutup matanya dan tak mau
menatap chinju karena malu.
“lihat itu… Pemandangannya sangat indah….”,
Jari telunjuk chinju mengarah kesebuah padang
bunga yang luas. Akhirnya tanpa sadar kyu membuka matanya.
“benar…. Sangat indah…..”,
Sejenak kyu tertegun menatap hamparan padang
bunga, sementar chinju memperlambat kecepatan terbangnya.
“hey…. Ini pertama kalinya aku bisa merasakan
diatas awang-awang…”,
Kyu tersenyum menatap wajah chinju yang
berjarak hanya beberapa centimeter darinya.
“oh ya, hm… Kita hampir sampai”.
Bahkan chinju tak bisa mengalihkan tatapan
matanya dari mata coklat kyu. Mereka saling menatap sangat lama.
“gadis kecil itu memang aku….”,
Chinju tertawa kecil saat membaca pikiran kyu
yang melayang ke masa lalu.
“ah… Chinju…”,
Akhirnya kyu dapat mengingat nama gadis kecil
itu.
“kita sudah sampai…”,
Chinju mendarat dihalaman belakang rumahnya.
“beri aku waktu beberapa detik…”,
Perlahan chinju menutup matanya dengan khidmat
walaupun masih memeluk kyu yang tak bisa berdiri sendiri. Tangan kyu gatal
untuk menyentuh sayap malaikat yang kini ada dihadapannya. Pelan namun pasti,
kyu membelai lembut sayap kanan chinju.
“kau mempercepat prosesnya…”,
Chinju membuka matanya kembali saat sayapnya
telah tersembunyi dan mendapati kyu memasang tampang bodoh dihadapannya.
BLITZZZZ
“ada yang sedang bermesraan disini….?”,
Seorang namja yang baru saja mengambil foto chinju
bersama kyu tertawa kecil.
“mwo…?!??, lupakan itu. Cepat panggil chulie
oppa… Dia terluka”,
Buru-buru sungmin kembali ke dalam rumah dan
mencari heechul.
“tadi itu…. Siapa…?”,
Kyu meringis saat chinju memapahnya berjalan
ke kursi.
“itu sungmin oppa… Aku punya dua orang oppa kandung… Heechul oppa akan segera
mengobatimu”.
Bertepatan kyu berhasil duduk, heechul dan
sungmin datang dari dalam rumah.
“dia kenapa chinju…?, omo…. Kakimu terkilir
dan sobek…sebentar”.
Langsung heechul melesat masuk kedalam rumah
meninggalkan sungmin didepan pintu.
“hah… Dasar dokter lebay… Eitsss tahan
gerakanmu chinju, ada kupu-kupu dikepalamu”.
Segera sungmin memanfaatkan kamera yang ada
ditangannya.
“wow… Keren…”,
Sungmin melihat hasil jepretannya dengan
bangga.
“coba kulihat oppa… Jangan-jangan kau
mengerjaiku lagi”.
Berlari kecil chinju mendekati sungmin.
“ah… Ada kyu juga….”,
Posenya sangat romantis, seolah-olah kyu
meniup kupu-kupu yang hinggap dirambut chinju.
‘ekh… Kenapa wajahku juga ikut’,
Pikiran kyu didengar chinju.
“mana ku tau, tanya saja pada dia”.
Chinju langsung manyun.
‘menurutku kalian memang romantis dari tadi…
Aku jadi iri’,
Pikiran sungmin yang ini membuat chinju
melotot padanya.
“hati-hati dengan jalan pikiranmu… Aku
mendengarnya oppa”.
Temperamen chinju sudah mulai naik.
“chinju…jangan marah…”,
Bagaikan api yang disiram dengan air,
kemarahan chinju langsung padam mendegar suara kyu.
“aku datang… Aku datang….”,
Heechul berlari terbirit-birit membawa
peralatannya.
“sungmin-ahh… Bantu aku mengompres kakinya yang
terkilir….kenapa kakimu sampai seperti ini dongsaeng….?”,
Segera sungmin bergerak menjadi asisten dokter
heechul.
“tadi aku sedang berjalan-jalan dihutan… Aku
tidak tau ada jurang, yah jadinya aku terjatuh…”,
Kyu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“lain kali kau harus hati-hati. namamu siapa
dongsaeng….?”,
Sambil membersihkan luka kyu, heechul
mengajaknya mengobrol.
“kyuhyun, cho kyuhyun imnida…”,
Disela-sela rasa sakitnya, kyu menjawab
pertanyaan heechul. Tapi pekerjaan heechul dan sungmin serentak berhenti
mendengar nama itu.
‘dia seorang GREYS….’, pikir heechul dan
sungmin serentak.
“yah… Itu benar. Kalau manusia biasa aku tidak
akan menolongnya”.
Chinju menjawab dengan santainya. Heechul dan
sungmin menyeringai penuh arti pada chinju.
Heechul : kau suka pada GREYS ini ya….
Sungmin : pantas kalian cocok sekali… Apa kau
telah memilihnya dongsaeng…
Kembali chinju melotot pada kedua oppanya.
“ya….!!!
Pikiran kalian berdua membuatku mau muntah…”,
Tangan chinju terkepal dan bersiap menempeleng
kedua orang usil ini.
“chinju-ahh… Jangan marah-marah…”,
Kembali kyu menengahi pertengkaran.
“asyik juga ya hyung… Ada apinya trus datang
air buat madamin apinya”.
Sungmin kembali fokus pada pekerjaannya.
“OPPA…..!!!!”,
BLESSSSS
Sayap malaikat itu terkembang dengan kasar.
Alhasil peralatan heechul berserakan dimana-mana akibat angin lokal yang
ditimbulkan oleh sayap chinju.
“hadooh, gara-gara pikiranmu sih… Peralatanku
jadi terbang kemana-mana… Cepat kumpulkan”,
Yang ada, heechul malah kesal sama sungmin.
“hyung juga sih…. Pikirannya ngelantur… Mikirin apaan hyung….?”,
Giliran sungmin yang kesal sambil membereskan
kekacauan kecil yang terjadi.
“rahasia… Sudah cepat kumpulkan”.
Kyu hanya geleng-geleng kepala melihat dua
orang bersungut-sungut didepannya.
“apa luka ku tidak terlalu parah hyung….?”,
Akhirnya kyu memutuskan mengalihkan
pembicaraan.
“hm…sobeknya tidak dalam tapi darahmu banyak
yang meluber makanya kelihatan mengerikan”.
Kembali heechul terfokus pada luka kyuhyun.
“kyu, apa kau sudah kenal dengan GRYES lainnya….?,
kalian bersaing bukan…?”,
Sungmin bertanya hati-hati agar tak
menyinggung perasaan kyuhyun.
“sudah… Semuanya hyungku. Memang bukan kandung
sih… Orang tua kami adik kakak”.
Sedikit kyu bergerak dari posisinya mencari
posisi yangg enak.
“kalau begitu menurut umur kau urutan
keberapa…?”,
Ternyata heechul juga tertarik.
“aku magnae… Tapi aku tidak terlalu berharap
bisa menjadi GREYS sejati…”,
Tatapan kyu seperti menatap hal yang
membosankan.
“waeyo….?”,
Sungmin mengangkat kepalanya menatap kyu.
“sepertinya…hyung tertuaku lah yang pantas”.
Heechul juga ikut-ikutan mengalihkan
pandangannya pada kyu.
“kau tidak bisa bilang begitu… Semuanya
ditentukan oleh dewa bulan… Ku beritahu sesuatu tentang chinju, dia tidak
mengenal cinta… Jadi masih polos. Kalau kau mempunyai sedikit niat menjadi
pemiliknya, jangan heran kalau dia tidak mengerti sesuatu yang romantis. Ah ya,
Berapa lama lagi masa metamorfosa kalian….?”,
Wajah sungmin kembali serius.
“5 bulan lagi… Sama dengan chinju…Lupakan itu
hyung, apa luka ku sudah selesai…?, aku ingin segera menelepon hyungdeul agar
menjemputku”.
Kyu melihat-lihat kakinya yang sudah diperban.
“yah… Sudah selesai. Besok datanglah kerumah
sakit dan temui aku. Terkilirmu belum terlalu sembuh. Biar kami saja yang
mengantarmu kyu…”,
Heechul menatap kyu dengan pandangan lembut.
Kyu mengakui kalau pemuda satu ini terlalu cantik jadi laki-laki, tapi langsung
dibuangnya jauh-jauh pikiran itu. Takut chinju mendengarnya.
“ani… Aku ingin memperkenalkan pada hyung
‘mereka’ yang lainnya”.
Sekarang heechul mengerti mengapa kyu
bersikeras dijemput, agar dia dapat bertemu dengan GREYS lainnya.
**********
Chinju POV
Huh… Dasar oppa otaknya tidak ada yang beres.
Tapi benar juga, dia salah satu kandidat calon suamiku.
BRUUUUMMMMMM….
Mobil porche biru tua yang memasuki halaman
menyita perhatianku. Segera kumasuki rumah dan mendapati kyu dan sungmin oppa
tengah duduk diruang tamu.
“chinju-ahh… Suruh pelayan menyiapkan 5
minuman. Ada tamu…”,
Tamu ya… Ya sudah. Saat hendak mencari pelayan
kedapur aku sudah bertemu dengan apa yang kucari.
“tolong siapkan 5 minuman dan makanannya. Ada
tamu baru datang ahjumma…”,
Ahjumma itu segera berbalik kedapur mendapat
titah ku. Penasaran, siapa sih tamunya…?.
Ngintip ah….
‘rumahnya nyaman juga…’,
‘hm… Sepi ternyata…’,
‘omo… Kaki dongsangku kenapa diperban…?’,
‘akhirnya dia ketemu, huh… Lega….’,
Pikirannya macam-macam saja, ada 4 orang sih….
Kabur ke atas saja ah… Sekalian mendengar pikiran mereka, hehehehehehehe
“chinju… Duduklah disini”.
Hadooh… Gagal dech.
“ne oppa….”.
Kenapa heechuk oppa memanggilku sih.
***********
Author POV
Sedikit kesal chinju berjalan dan ikut duduk
disofa.
“mian merepotkan. Terimakasih telah
menyelamatkan dongsang kami….”,
Namja berlesung pipit didepan chinju
membungkukkan badannya.
‘iteuk…’,
Tentu saja chinju mendengarnya.
“ne…cheonmana iteuk…”,
Inilah hal yang tidak diinginkan chinju,
bertemu dengan para GRYES.
Keempat pasang mata yang baru datang melirik
chinju dengan teliti.
“ehm…. Sebenarnya menurut jadwal direncanakan
kalian bertemu minggu depan. Tapi karena sekarang telah berkumpul…. Lebih baik
bukan ?”,
Heechul memulai pembicaraan.
“ne hyung…. Itu benar”.
Iteuk manggut-manggut kehilangan kata-kata.
“tidak tau ya, siapa yang beruntung….”,
Malahan sungmin ikut-ikutan nimbrung.
“ah ya… Siapa nama kalian….?”,
Pantas sekali heechul di acungi jempol, karena
dia pandai mencairkan suasana.
“iteuk imnida…”,
“donghae imnida”,
“yesung imnida”,
“siwon imnida”.
Tentu saja chinju ingat nama-nama itu.
************
“jadi… Karena mereka berlima, bagaimana caranya
mereka menjaga chinju….?”,
Halbusie dari lima GREYS menatap serius pada
halbusie chinju.
“bagaimana kalau kita undi setiap bulan….?”,
Dua keluarga besar itu tengah diselubungi
atmosphere serius.
“ide bagus… Malam yang kita takutkan akan
segera datang….”,
Suara halbusie cihnju memang berbisik, tapi
dapat didengar seluruh peserta rapat diruangan besar itu.
“satu hal kupesankan, dia harus dipasung
seminggu sebelum malam itu kalau kejadian yang lalu tak ingin terulang lagi”.
Halbusie GREYS menatap setiap yang hadir satu
persatu.
“andwae…. Aku tidak mau”.
Segera chinju menolak mentah-mentah rencana
yang menurutnya gila itu.
“kau belum tau nak betapa mengerikannya
seorang BLAWHY malam itu. Mau tidak mau kau harus mau. Malam itu kau tidaklah
menjadi dirimu sendiri. Kau seperti beruang yang mengamuk, dapat menimbulkan
korban jiwa”.
Mata halbusienya menatap chinju menyipit.
***********
“yesung-ahh…. Kau kebagian tugas bulan
pertama”.
Iteuk mengacak-acak rambut dongsaengnya.
“aku yang pertama ya….?,
Omo…. Apa berlaku mulai dari sekarang…?”,
Dengan rasa tidak percaya yang besar yesung
menuding dirinya sendiri.
“tentu. cepat undi lagi, siapa giliran
kedua….?”,
Tak sabar siwon mengaduk-aduk kotak undian
mereka. Iteuk segera mengambil salah satu bola.
“hana…dul…set….”,
Sambil menutup matanya, iteuk mengeluarkan
tangannya dari dalam kotak.
“siwon-ssi…. Kenapa bukan aku~~”,
Iteuk merasa kesal karena bukan dirinya
sendiri yang terpilih.
“lagi lagi lagi…. Siapa giliran bulan ke
tiga….?”,
Donghae mendorong-dorong iteuk.
“ne, sebentar….”,
Lagi, iteuk mengaduk kotak undian dengan
seksama.
“hana…dul set….”,
Susah payah iteuk menelan ludah, lalu membuka
matanya melihat siapa yang terpilih.
“……”,
Tatapannya tak percaya melihat bola
ditangannya.
“cukhae teukie hyung…. Jangan-jangan aku yang
terakhir…. Cepat hyung, penentuan siapa yang mendapat giliran terakhir….”,
Donghae deg-degan menanti iteuk yang
bersemangat mengaduk bola undian. Toh gilirannya sudah dapat.
“hana… Dul… Set….”,
Semua mata terpana memandang bola ditangan
iteuk. Tak menyangka hal ini akan terjadi.
“kau yang terakhir kyu…. Apa kau sanggup…?”,
Kyu terenyak di sofa. Semakin dekat dengan
malam itu semakin berbahaya.
“undian harus dijalankan. Aku yakin, tak ada
seorangpun diantara kalian yang mau mendapat giliran terakhir”.
Halbusie mereka muncul dari balik pintu.
“kunde halbusie… Kyu yang paling kecil
diantara kami-”,
Kalimat iteuk terpotong karena halbusie
menyuruhnya diam.
“ingat, umur kalian hanya berbeda beberapa
hari”.
Benar, perbedaan umur diantara mereka hanya
beberapa hari.
“aku…. Siap hyung”.
Walaupun ragu, kyu memantapkan hatinya.
Halbusie hanya mengangguk mendengar jawaban kyu.
**********
Yesung menjalankan tugasnya dengan baik. Tak
ada kendala besar yang dihadapinya. Disamping karena tenggat waktu yang masih
lama, juga dikarenakan chinju tak banyak ulah.
“pasti kau bosan setiap hari selama 3 minggu
ini menjagaku terus…”.
Sesekali chinju melempar batu ke danau.
“ani… Ini menyenangkan. Seperti menjaga
seorang pacar”.
Yesung tersenyum pada chinju. Sementara chinju
hanya menaikkan sebelah alisnya.
“boleh kutanya satu hal. Mumpung aku masih
punya kesempatan 4 hari lagi menjagamu”.
Kali ini yesung meminta perhatian penuh
chinju.
“apa itu…?”,
Chinju menatap yesung serius.
“seandainya…. Aku yang beruntung, apa kau bisa
menerimaku….?”,
Tak disangka, chinju kaget mendengar
pertanyaan yesung.
“aku akan menerima siapapun yang berhasil
dengan sepenuh hati, karena itu memang hal yang sangat ku butuhkan untuk hidup.
Jangan ragukan keutuhan perasaanku….”,
Chinju menerawang menatap danau.
“ne, aku tidak akan ragu lagi. Aku juga yakin
bisa memilikimu”.
Giliran yesung menatap danau dengan tatapan
menerawang.
“apa alasanmu….?”,
Chinju antusias bertanya.
“biasanya… Yang beruntung menjadi GREYS sejati
adalah anak pertama atau kedua. Aku urutan kedua tertua…. Jadi aku memiliki
harapan”.
“semoga saja terkabul….”.
————–
**********
Sama seperti yesung, siwon juga tak mendapat
kendala dalam menjalankan tugasnya.
“chinju-ahh… Ini hari terakhir giliranku, ayo
bermain sepuasnya…..”,
Siwon tak sabar menarik chinju keluar dari
gerbang sekolahnya. Alhasil, banyak siswi yang menatap iri pada chinju.
‘sudah beda lagi orangnya….’,
Seorang siswi menggerutu dalam pikirannya.
Mata chinju mencari-cari siswi yang memiliki pikiran tersebut. Benar saja,
dibalik pagar ada yang mengintip.
“siwon-ssi…. Sebentar. Ada yang marah dengan
kedekatan kita”.
Saat chinju hendak melampiaskan kemarahannya,
tangannya ditarik siwon.
“sudah… Biarkan saja. Aku tidak mau waktu
berhargaku terbuang sia-sia… Kajja”,
Dengan semangat 45 siwon menggandeng chinju ke
mobil.
C :”kadang aku membenci diriku yang bisa
mengetahui semuanya. Yah…. Seperti bisa menelanjangi seseorang hanya dengan
memandangnya saja. Pikiran mereka aneh-aneh semua”.
S: “itu resikomu yang mempunyai kelebihan.
Sudah ayo masuk”.
C: “siwon-ssi, kita mau kemana….?”,
S: “aniya… Jangan seformal itu padaku. Panggil
saja aku siwon”.
C: “aneh saja aku memanggilmu siwon”.
S: “pokoknya jangan pakai embel-embel -ssi
lagi”.
C: “arra arra… Kita mau kemana…?”,
S: “ketempat yang tidak ada orang saat ini….”.
————-
*********
Padang ilalang yang terlihat seperti hamparan
karpet menyita perhatian chinju saat turun dari mobil siwon.
“waaaaahhhh…… Areumdapta”.
Chinju berlari-lari seperti anak kecil.
Sementara siwon hanya tersenyum melihat tingkah childish chinju.
“ayo kejar aku….”,
Segera siwon mengejar chinju yang berlari
dengan riangnya.
Sore itu mereka habiskan bermain-main dipadang
ilalang. Setelah menyadari kalau langit mulai gelap, barulah mereka
beristirahat.
‘apa aku masih bisa seperti ini dengannya
suatu saat nanti…?’,
Tentu saja chinju kaget mendengar pikiran
siwon.
“kenapa jalan pikiranmu juga mulai aneh
sih….”,
Sadar kalau chinju mendengarnya, siwon hanya
nyengir kuda.
“chinju…. Aku ingin mengatakan sesuatu”.
Siwon mengatur duduknya disamping chinju.
“apa…?”,
Sementara chinju masih menikmati indahnya
sunset di dipadang ilalang.
‘saranghae’.
Secepat kilat siwon memagut bibir semerah
cherry milik seorang chinju. Tak ada yang dilakukan chinju selain diam.
“ehmhh…”,
Akhirnya siwon melepas ciuman panjang itu
setelah chinju kehabisan oksigen.
“sarangheyo chinju…”,
Senyum tak pernah lepas dari bibir siwon.
“kunde…-”,
Jari telunjuk siwon sudah menempel dibibr
chinju, menyuruhnya diam.
“aku sudah tau jawabannya. Aku hanya takut,
setelah kita mengalami metamorfosa…. Aku tidak bisa lagi menyatakan perasaan
padamu”.
Chinju menatap siwon tak berkedip. Seumur-umur
dia belum pernah dicium, dan sekarang siwon telah mengambil ciuman pertamanya.
“kenapa menatapku seperti itu. Awas kucium
lagi….”,
Siwon bercanda menarik kepala chinju.
“a-aniya… Dasar kau…”,
Pipi chinju bersemu merah.
Mereka menikmati sensasi baru yang mereka
rasakan, Menikmati sensasi cinta yang tengah meliputi atmosphere diantara
mereka.
************
“pagi chinju….”,
Ini adalah hari pertama iteuk menjalani
gilirannya.
“pagi, iteuk-ssi…”,
Chinju berjalan keluar dari rumahnya.
“siap untuk berangkat…?”,
Segera iteuk membuka pintu mobilnya.
“tentu…”,
Chinju menjawab sambil tersenyum.
“bagaimana harimu bersama dua dongsaengku…?,
menyenangkan kah…?”,
Iteuk mencoba untuk memecahkan keheningan
dalam mobil.
C: “ne… Tentu saja menyenangkan…”.
I: “apa kau yakin dengan jawabamu…?, bagimana
dengan yesung ?”,
C: “yesung sangat protectif, sedikit saja aku
mulai naik darah dia langsung menggenggam tanganku. Lalu kalau kami punya waktu
senggang dia mengajakku ke sebuah danau. Aku membiarkannya menganggap kami
pacaran sebulan, konyol sekali”.
I: “omo…. Tapi sebenarnya… Dia belum pernah
pacaran. Sepertinya dia menyukaimu chinju”.
C: “ne ?, menyukaiku….?. Tapi dia tak pernah
mengatakannya padaku, dia juga tidak pernah memikirkan kata suka dipikirannya”.
I: “aku rasa dia berusaha keras untuk tidak
memikirkannya saat bersamamu. Tau tidak, dirumah setelah pulang mengantarmu dia
akan terlihat sangat gembira”.
C: “ah… Geuraeyo….?”,
I: “ne…. Kunde, sekarang kau bersamaku. Hatimu
harus untukku….”,
C: “….”,
Chinju kehilangan kata-kata. Kalimat iteuk
yang begitu romantis membuatnya tertegun.
“ehm..”,
Sangat senang perasaan chinju saat ini. 3
orang namja telah mengajarkannya sebuah cinta.
I: “lalu bagimana dengan siwon…?”,
C: “dia… Romantis sekali. Dia pandai
mengalihkan perhatian ku saat mau meledak”.
“i: bagaimana romantisnya…?”.
Sejenak chinju berpikir, apa dia harus
menceritakan kalau siwon pernah menciumnya.
C: “sama seperti rayuan gombalmu”.
Akhirnya chinju memutuskan untuk
merahasiakannya.
I: “jadi aku termasuk romantis…?”.
C: “ne…”.
I: “ah sayang kau baru kenal aku sekarang…
Coba kalau kau kenal aku dari dulu ya”.
C: “memangnya kenapa….?”,
I: “kalau dari dulu pasti kau sudah cinta mati
padaku sekarang, hehehehehehehehe”.
C: “hah… Dasar maniak cinta”.
I: “memangnya tidak boleh ya kalau sama calon
istriku”.
C: “ekh..?, istri….?”,
I: “jangan sampai lupa dengan malam itu….”,
C: “aish… Iteuk…!!!
Jangan mengungkit malam itu didepanku”.
I: “arra… Sekarang kita hampir sampai anae…”.
C: “ya… Kenapa memanggilku seperti itu…?!??!”,
I: “memangnya tidak boleh…?, tak berapa lama
lagi itu akan menjadi kenyataan”.
C: “iteu-”,
Kedua tangan iteuk menggenggam tangan chinju
dan menatapnya sangat lama.
I: “jangan marah padaku… Aku hanya ingin
memanfaatkan waktu berharga yang kumiliki bersamamu… Jadi berjanjilah kau hanya
untukku”.
C: “ne…”.
‘untung saja aku tidak memberitahunya kalau
siwon pernah menciumnya’, batin chinju.
**********
“besok… Giliranku berakhir”.
Iteuk memperbaiki posisi duduknya disebelah
chinju.
“lalu aku harus bagaimana….?”,
Chinju beralih duduk ke ayunan taman
didepannya.
“saranghae….”,
Jantung chinju berdetak semakin keras.
“aku tidak tau mengapa… Tapi kalian bertiga
berhasil membuatku merasakan jatuh cinta”.
I: “ekh…?, jadi ini juga terjadi sama yesung
dan siwon…!?!!?”,
C: “ne… Mian aku tak tau harus berbuat apa…
Kunde, gomawo atas cinta yang kau berikan padaku”.
Chinju tersenyum manis sekali, rasanya iteuk
ingin segera melumatnya, tapi diurungkannya niat itu.
I: “kalau begitu aku akan memberimu lebih.
Untuk saat ini kau kuanggap dongsaengku, tapi seandainya akulah yang beruntung…
Kau harus menjadi anae(istri) yang baik untukku”.
C: “tentu saja… Gomawo”.
Kedua insan yang dilanda cinta saat umur
mereka masih belia itu melanjutkan untuk bermesraan.
————-
*********
“junie…. Kita makan es krim dulu, baru bermain
yach….?”,
Donghae menyodorkan es krim vanila pada
chinju.
C: “ne… Nanti kita naik bianglala ya…”.
D: “sekalian temani aku naik jetcoster dan
masuk rumah hantu”.
C: “ani… Jangan masuk rumah hantu, bahaya…”.
D: “waeyo junie…?”.
C: “nanti sayapku bisa lepas kalau terkejut”,
D: “tenang saja… Kan ada aku”.
Donghae membersihkan es krim yang belepotan
dibibir chinju.
D: “ternyata kau makan es krim masih seperti
anak-anak ya….hahahahahaha”,
Muka chinju merah padam karena malu.
C: “sudahlah… Jangan menertawaiku lagi”.
D: “kalau begitu ayo kita main chagi….”,
Sambil menggandeng tangan chinju, donghae
berjalan semangat mengambil antrian bianglala. Donghae tak menghiraukan
pandangan iri dari namja lain disekelilingnya.
“ya… Hae, jangan memanggilku begitu
keras-keras. Pikiran mereka membuatku takut”.
Chinju memeluk erat lengan donghae.
“biarkan saja… Mereka pantas iri. Siapa yang
tidak suka pada malaikat sepertimu…?”,
Jari donghae memencet-mencet hidung chinju.
“tapi mereka akan lari terbirit-birit setelah
mengetahui siapa aku”.
Bibir chinju jadi manyun.
“tidak dengan ku…”,
CUPPPSSS
Donghae mengecup lembut bibir merah chinju.
“siapa yang mengizinkanmu menciumku, hah…?”,
Donghae hanya nyengir kuda saat chinju
mencubit lengannya.
“saranghae junie…”,
Sekali lagi, chinju merasakan jantungnya
berdetak tak beres.
“kau yang ketiga…”,
Donghae cengo mendengar jawaban chinju.
“hah…?, aku yang ketiga menciummu ?, memang
siapa yang pertama dan yang kedua….?”,
Langsung donghae menatap chinju cemberut.
“aniya…. Kau yang ketiga menyatakan cinta
padaku”.
Dengan anteng chinju berjalan kedepan saat
antrian bergerak maju.
“siapa yang pertama dan kedua…?”,
Dengan sabar, donghae menanti jawaban chinju.
“yang pertama siwon lalu iteuk”.
Mendengar nama itu, donghae hanya tersenyum.
“misoyo(senyam-senyum)….wae ?”,
Chinju menarik-narik lengan donghae.
“aku lupa dengan kalimatku sendiri. Mana ada
namja yang tidak menyukaimu…. Eh tunggu, bagaimana dengan yesung hyung ?”,
Donghae ingat orang yang mendapat giliran
pertama tak disinggung sedari tadi.
“dia menyimpan rasa sukanya padaku. Sayang
sekali dia tidak mengungkapkannya”.
Nafas chinju terdengar penuh penyesalan.
Donghae mengelus rambut panjang dan bergelombangnya.
“itu artinya aku yang ke empat chagi…”,
Untuk yang keempat kalinya, chinju merasakan
jatuh cinta.
***********
“aku mau jalan-jalan kepantai….”,
Layaknya anak kecil, chinju mengentakkan
kakinya kuat-kuat.
“arra…arra… Pakai jaketku. Nanti kalau ada
razia pelajar tidak masalah”.
Kyu memberikan jaket yang ada di jok belakang
mobilnya.
C: “aku heran denganmu”.
Chinju memakai jaket putih kyu.
K: “wae….?”,
Kyu tak melepaskan pandangannya dari jalan,
karena sedang menyetir mobil.
C: “keempat hyungmu begitu gembira bersamaku,
berbeda denganmu yang selalu terpaksa”.
K: “jangan bahas itu sekarang ya chinju.
Nanti… Di pantai kita selesaikan”.
*********
“makanlah… Kau belum makan siang”.
Kyu menyodorkan cup ramen siap saji pada
chinju.
“ne, gomawo….”,
Dengan senang hati chinju langsung melahap
ramen ditangannya.
“oh ya…. Bagaimana dengan pertanyaanku yang
tadi….?”,
Kembali chinju ingat pertanyaanya dimobil.
“mian, yang mana chinju…?”,
GUBRAKKKKK!!!
Chinju melotot kesal pada kyu.
“jangan marah….”,
Segera kyu menyentuh bahu chinju. Seolah
berusaha mengalirkan ketenangan yang dimilikinya.
“kau terpaksa ya menjagaku….?”,
Chinju meletakkan cup ramennya dan menatap kyu
serius.
“aku…”,
Sejenak kyu meletakkan cup ramennya.
K: “aku tidak mau saat kau telah dimiliki
seseorang… Aku menginginkanmu juga”.
C: “maksudnya….?”,
K: “hah~
Benar kata oppamu, kau polos sekali.
Maksudnya… Aku tidak mau punya masa lalu dengamu”.
C: “wae….?
Apa karena aku begitu menakutkan seperti
binatang buas….?”,
K: “ani….”,
Sejenak kyu berpikir.
‘bagaimana aku harus mengatakannya ya….?’,
Dengan senang hati chinju memukul ringan
kepala kyu.
C: “jangan coba-coba menyusun kata-kata
romantis untukku”.
Kyu hanya cengengesan mendengar ucapan chinju.
K: “lalu bagaimana aku seharusnya padamu…?”,
C: “hm… Molla, terserah kau saja”.
K: “kalau begitu jangan protes dengan sikapku
yang seperti ini”.
C: “tapi jangan bertampang tak tulus denganku,
aku jadi sebal”.
K: “nah… Makanya beritahu apa yang harus ku
lakukan”.
C: “apa ya…?, bersikaplah sedikit romantis
denganku”.
K: “…..”,
C: “waeyo…?”.
K: ” ‘waeyo….?’, ini pasti gara-gara kau
terbiasa begitu dengan hyung-hyungku. Aku tidak mau”.
C: “ah~~, kenapa tidak mau…?”,
K: “tidak mau ya tidak mau…”,
C: “kyu…. Aku memintamu”.
K: “aku tidak peduli…”.
C: “ya sudah… Kau tidak usah menjagaku lagi.
Aku pergi dulu…”.
K: “eitsss… Aniya… Itu artinya sama saja kau
mencari masalah untukku”.
C: “aku tidak peduli”.
K: “junie….”,
C: “….”,
K: “junie~”,
C: “apa….?”,
K: “hahahahahaha…. Kau polos sekali”.
C: “kyu…!!!!, jangan permainkan aku”.
K: “aniya… Junie”.
Chinju hanya bisa bersemu merah saat kyu
memanggilnya ‘junie’, panggilan khusus yang diberikan donghae untuknya. Entah
kenapa, chinju merasa begitu bahagia saat kyu memanggilnya junie.
K: “mau ikan bakar….?, perutku belum
kenyang…”.
C: “terserah saja… kyunnie….”.
Spontan kyu melongo mendengar chinju
memanggilnya ‘kyunnie’. Kyu dapat merasakan pipinya bersemu dan mengalihkan
pandangannya dari chinju ke laut lepas.
K: “kajja kita beli…”.
**********
Kyuhyun POV
‘hae bilang semua namja menyukaiku, kenapa
tidak denganmu….?’,
“chinju, kau bilang apa barusan…?”,
“ah…?, aku tidak bilang apa-apa. Bukannya kita
dari tadi cuma duduk…?”,
Kugaruk kepalaku yang tidak gatal. Aku yakin
kok mendengar kata-katanya tadi.
‘hm… Kurasa dia yang membuatku benar-benar
jatuh cinta’.
Tak diragukan lagi, aku bisa mendengar
pikirannya.
C: “kenapa menatapku begitu…?”,
K: “a-ani…. Junie”.
Aku tersenyum menatapnya. Sekarang aku bisa
mendengar pikiranmu juga chinju.
‘eits… Ada yang bermesraan dibelakang rumah…
Hehehehehe, foto ah~~’,
Omo… Itu sungmin hyung, Dasar kurang kerjaan.
“hmm… Kyu, sebaiknya kita jangan duduk terlalu
dekat. Fotografer narsis itu sedang mengambil foto kita diam-diam”.
Aku juga tahu….
“hey kyu, kau tidak sedang melamun kan…?
Apa yang kau pikirkan sekarang…?”,
Hah…?, jadi dia tidak mendengar pikiranku
barusan…?, syukur deh.
K: “coba tebak…”,
Bunga….bunga….bunga….
C: “kenapa aku tidak bisa membaca
pikiranmu…?!??!, memangnya apa yang kau pikirkan sekarang…?”,
Omona…. Ini luar biasa, dia tidak bisa membaca
pikiranku.
K: “coba lagi, tebak apa yang kupikirkan”.
Hehehehehe…. Bintang…bintang…bintang…
C: “kyu, gawat… Aku tidak bisa mendengar
pikiranmu…”.
Kekekekekeke…. Aku merasa sangat lega.
K: “ah… Geuraeyo…?, jangan-jangan kemampuanmu
menurun…?”.
Asik… Akan kurahasiakan kemampuan baruku ini.
C: “aduh kyu… Bagaimana ini….?”.
**********
Author POV
Disatu sisi, chinju panik karena tidak bisa
lagi mendengar pikiran kyu. Yah… Walaupun hanya kyu saja. Tapi di sisi lain…
Kyu menikmati kemampuan barunya. Tapi kyu merahasiakan kemampuan itu pada orang
lain.
“ini belum pernah terjadi sebelumnya… Apa
hanya kyu saja…?”,
Kedua halbusie tengah mengadakan rapat
mendadak bersama 5 GREYS dan 1 BLAWHY.
“ne halbusie… Aku juga tidak tau kenapa….”,
Chinju menundukkan wajahnya karena sedih.
“kyu, bagaimana denganmu…?, apa ada hal aneh
yang terjadi padamu…?”,
Segera kyu memfokuskan pikirannya yang sedang
sibuk menjelajahi pikiran hyung-hyungnya.
“tidak ada halbusie… Semuanya seperti biasa”.
Sengaja kyu memasang tampang bodohnya untuk
meyakinkan.
“hm… Ini kejadian yang baru. Untung hanya kyu
saja yang bermasalah… Memangnya apa yang kau pikirkan tentang chinju…?”.
Halbusie kyu meminum kopinya.
“aku hanya berpikiran kalau dia harus dijaga….
Itu saja”.
Kali ini kyu memasang tampang bodoh tanpa
direncanakannya.
“hm… Kita lihat saja apa yang akan terjadi 2
minggu ini”.
—————
***********
“junie… Apa sudah ada sesuatu yang aneh kau
rasakan sekarang…?”,
Kyu menghempaskan tubuhnya di jok mobil hitam
miliknya itu.
“kau tau, sekarang aku malah berkeinginan
besar untuk membunuh orang yang membuatku marah… Dan aku tidak tau kenapa, aku
ingin marah-marah. Tapi aku juga tidak tau kenapa aku marah”.
Chinju membenamkan wajahnya frustasi.
K: “efeknya sudah dimulai… Padahal masih 10
hari lagi”.
C: “aku tidak mau dipasung…”.
K: “tapi ini demi keselamatanmu juga”.
C: “kau tau, aku merasa ada yang membakar
tubuhku. Dan seperti ada jiwa lain yang mengendalikan tubuhku”.
K: “itu terdengar mengerikan sekali….”.
C: “bagaimana denganmu…?, apa efek metamorfosa
juga sudah mulai kau rasakan…?”.
K: “sudah… Kami mendapat mimpi buruk setiap
malam”.
C: “itu juga terdengar mengerikan sekali…”.
K: “kau sudah siap dipasung 3 hari lagi…?”.
C: “aku sudah bilang tidak mau dipasung…!!!!!”.
K: “gwenchana chinju…kau harus mengerti
kenapa”.
C: “AKU
TIDAK MAU…!!!!”.
K: “chinju… Tenanglah”.
Kyu memeluk chinju yang sudah meledak
kemarahannya.
C: “bagaimana aku seharusnya kyu…?”.
K: “kau harus menuruti perintah ahjussi.
Mereka lebih tau banyak daripada kita”.
C: “ne….”.
K: “kau harus kuat”.
C: “ne…”.
Kali ini kyu tak bisa memungkiri kalau dia
juga mempunyai perasaan untuk chinju.
“kyu…. Kau harus waspada padaku. Jangan sampai
aku melukaimu”.
Kyu tertegun mendengar kata-kata chinju.
‘aku sangat berharap kau menjadi GREYS
sejati…’.
Pelukan chinju semakin erat, seolah menggaris
bawahi pikirannya sendiri. Sementara kyu hanya tersenyum rahasia mendengar
pikiran chinju.
************
Donghae POV
“kyu, apa kau baru saja bersama chinju….?”,
Aku ingin memastikan ini.
“ne, waeyo….?”,
Kutanya tidak ya….
“tanya saja pertanyaan yang ingin hyung
tanyakan”.
Aigoo… Seperti dia dapat mengetahui pikiranku
saja.
“apa kau berbicara tentang malam itu dengannya
dalam mobil…?”,
Aku tersenyum getir menatapnya. Kali ini
tatapannya membuatku takut, seolah dia menelanjangiku.
“darimana hyung tau….?”,
Berarti itu benar… Siapa yang terpikirkan
olehku, aku bisa melihat masa depan mereka. Teukie hyung, yesung hyung dan
siwon juga benar tebakanku. Terakhir kau kyu, tebakanku juga benar. Akhirnya…
Aku punya kelebihan juga, dapat mengetahui masa depan. Mian kyu, aku tidak bisa
memberitahumu sekarang.
“ani kyu… Belakangan mimpiku sering menjadi
kenyataan….”.
**********
Kyuhyun POV
Donghae mendapat kelebihan juga…. Tapi dia
memutuskan untuk merahasiakannya. Sayang sekali aku sudah tau. Asik juga
sepertinya mengetahui masa depan.
“wah… Kalau tebakan hyung benar berarti hyung
dapat melihat masa depan dari mimpi hyung….hahahahahahaha”.
Ukh… Berharap dia mau memikirkan siapa GREYS
yang berhasil.
‘aigoo… Candaannya benar-benar membongkar
rahasiaku’.
“ah kau ada-ada saja kyu. Mana mungkin….”,
Huh, mau main rahasia-rahasiaan ya hyung.
“sekalian saja hyung mimpikan tentang siapa
yang akan berhasil menjadi GREYS… Pasti seru…hahahahaha”,
Aku berharap sekali hyung.
“sudah ah kyu, kau semakin ngelantur saja… Aku
tidur dulu ya….”.
**********
Donghae POV
Sudah kuduga… Dia pasti bisa membaca pikiran
orang lain. Walaupun dia tidak mau mengakui, tapi dia menjawab semua pertanyaan
dipikiranku. Aku tidak boleh berpikir tentang siapa yang berhasil menjadi GREYS
sejati didekatnya. Pantas, chinju sudah tidak bisa membaca pikirannya.
S: “hyung… Kenapa melamun…?”,
Aish… Hah~
Ternyata siwon, kenapa dia cepat sekali
kembalinya. Padahal jika aku berlari pulang-pergi kesupermarket dipersimpangan
membutuhkan waktu setidaknya 15 menit. Dia…. Hanya 5 menit sudah kembali.
D: “kau cepat sekali siwon, tidak sampai 5
menit kau sudah kembali”.
S: “ah… Hyung salah melihat jam sih… Ini saja
aku sudah 20 menit menghabiskan waktu”.
D: “ah, geuraeyo…?”,
S: “ne… Wajah hyung mengatakan kalau hyung
punya beban. Ada apa…?, cerita saja padaku kalau mau”.
D: “gwenchana siwonnie… Tidurlah”.
S: “aku takut hyung… Aku tak tahan dengan
mimpi-mimpi yang mengerikan itu”.
D: “hmm…. Sebenarnya aku juga takut sepertimu.
Tapi mau tidak mau kita butuh tidur bukan…?”.
S: “itu sih benar hyung….kalau aku tau begini
aku tidak ingin tertidur lagi rasanya”.
D: “huss… Jangan ngawur wonnie, kau ada-ada
saja…”.
S: “kalau begitu hyung pikirkan saja hal yang
ingin hyung ketahui, siapa tau keluar lagi dalam mimpi hyung…hehehehehehe”,
D: “sudah kau tidur saja. Itu lebih baik
daripada berkhayal…”.
S: “hehehehe, ne hyung…”.
*********
Siwon POV
Ukh… Kenapa dia teliti sekali sih melihat
waktu. Hampir saja rahasiaku ketahuan. Untuk apa aku membuang waktu kalau aku
bisa secepat kilat ke supermarket….?,
Ternyata enak juga punya kecepatan lari yang
luar biasa. Mian hyung… Aku punya rahasia yang tak bisa kuberitahu.
*********
Leeteuk POV
Malam ini aku akan membuktikannya. Kau tidak
bisa berbohong padaku.
L: “yesung… Apa kau sudah tertidur….?”.
Y: “aniya hyung… Aku masih takut untuk
tertidur….”.
Cih… Kau sudah berbohong padaku.
*************
2 jam kemudian
Gawat…. Aku sudah mengantuk. Dia belum tidur.
“huwaaaaa~~~
Hah…. Hah…. Hah…”.
Hehehehehehe….Apa akting terbangun dari
mimpiku jelek ya…?.
Benar, dia masih belum tidur… Atau tepatnya
‘sudah tak pernah tertidur lagi’.
“yesung….”,
Percuma kau bersandiwara tidur yesung… Kedipan
bola matamu aku melihatnya walaupun kau memunggungiku.
————-
**********
Yesung POV
Ukh…. Kenapa dia terbangun sih. Aduh…
Bagaimana denganku ini, sudah 2 hari aku tidak tertidur. Apa aku sudah tidak
bisa tertidur lagi untuk selamanya….?.
“yesung….”,
Aish…. Pura-pura tidur saja. Kunde, dia pasti
tau aku pura-pura tidur. Kau tidak bisa berbohong padaku hyung, aku tau kau
dapat dapat melihat sesuatu yang tak dapat dilihat oleh orang lain. Kau dapat
melihat apa yang ada dalam kotak besi setebal dinding sekalipun. Mian hyung,
aku tidak bisa jujur sekarang.
————–
***********
Author POV
Mereka saling menyimpan rahasia masing-masing.
Hari ini, chinju dipasung paksa. Tak ada seorang GREYS yang mau membantu selain
kyu, mereka takut rahasia besar yang sedang mereka pendam diketahui chinju.
Dugaan mereka salah, kyu sudah mengetahui semuanya.
C: “LEPASKAN AKU….!!!!!,
JANGAN COBA-COBA MENGIKATKU…”,
Kyu bergidik ngeri melihat seringai menakutkan
chinju.
K: “chinju… Jangan marah….”,
Hanya itu yang dapat dilakukan kyu,
menenangkan chinju semampunya. Dia kecewa pada hyung-hyungnya yang egois
menyimpan rahasia mereka dan membiarkan chinju menderita.
C: “AKU KESAL SEKALI… KENAPA TAK BISA MEMBACA
PIKIRANMU… SHIREO”.
Benar-benar bukan chinju yang dia kenal, batin
kyu.
K: “siapa kau sebenarnya…?”,
C: “AKU….?!??!
AKU CHINJU…”.
K: “kau bukan chinju… Kau adalah jiwa yang merasukinya. Apakah kau
kiriman dewa….?”.
C/jiwa: “HAHAHAHAHAHAHAHA…. AKU CHINJU, KENAPA
KAU TIDAK PERCAYA…?, HA…?”,
Wajah chinju yang penuh kebencian mendekati
wajah kyu yang ketakutan.
K: “ani… Kau…bukan… Chinju…”.
C/jiwa: “KURANG AJAR… KAU TIDAK
MEMPERCAYAIKU….!!!,
AAAARRRKHHH”.
Sayap chinju tersengat aliran listrik yang
sengaja dipasang dipunggung chinju. Tujuannya untuk mengantisipasi chinju
beranjak dari posisinya dipasung dengan cara terbang.
K: “gwenchana….?”.
C/jiwa: “…..”.
K: “jangan berusaha untuk terbang, sayap itu
akan tersakiti”.
C/jiwa: “BIARKAN SAJA, INI BUKAN SAYAPKU”.
K: “kalau begitu siapa kau sebenarnya…..?,
satu hal…. Suara itu bukan suara chinju”.
C/jiwa: “AKU CHINJU…”.
K: “kau bukan chinju, bahkan kau tak mengakui
sayap milikmu sendiri”.
C/jiwa: “DASAR BODOH… AKU CHIN-,
AAAARRRRKHHH…. PANASSSS…..!!!!!, AAAAARKHHHHH… PANAS SEKALI….!!!!”.
Segera kyu bergerak mendekati tubuh chinju
yang meronta-ronta dan kejang ditempat. Sebuah ide cemerlang terlintas
dipikiran kyu.
C/jiwa: “TOLONG AKU…. PANAS SEKALI…!!!!”.
K: “aku akan menolongmu menghilangkan rasa
sakit itu kalau kau mau mengatakan siapa kau sebenarnya…”.
C/jiwa: “…..”,
K: “sayang sekali ya… Lebih baik kubiarkan
saja. Aku keluar dulu”.
Baru saja beberapa langkah kyu menjauh,
langkahnya terhenti.
C/jiwa: “KALAU AKU MENCERITAKAN YANG
SEBENARNYA…. MAUKAH KAU MENOLONGKU…?”.
Segera kyu berbalik menatap tubuh chinju yang
sudah tak berdaya didepannya.
K: “tentu, kalau itu maumu”.
Untuk mengantisipasi, kyu mengunci pintu
ruangan tempat tubuh chinju dipasung.
C/jiwa: “aku…aku jiwa yang dihukum dewa karena
memberontak. Dewa memberiku kesempatan untuk bisa bebas dengan satu syarat…”.
K: “apa syaratnya…?”,
C/jiwa: “harus ada orang yang benar-benar
mencintaiku dan mau menerimaku apa adanya….”.
K: “berarti kau jiwa yang beruntung karena
mendapat kesempatan bebas….”.
C/jiwa: “tapi kesempatan untuk bisa bebas
sangat tipis. Tak banyak jiwa yang berhasil bebas…. Nah, bagaimana cara kau
menolongku….?, hah…?”,
K: “aku tidak tau wajahmu akan jadi seperti
siapa. Jadi aku tidak bisa menentukan siapa yang cocok untukmu”.
C/jiwa: “wajahku akan sama seperti wajah gadis
ini… Tapi ada 2 hal yang membedakanku dengannya. pupilnya akan berubah menjadi
abu-abu seperti perak, dan rambutnya bergelombang bukan…?,
Berbeda denganku. Pupil mataku seperti
layaknya manusia lain, berwarna hitam kecoklatan dan rambutku lurus”.
Kyu dapat membayangkan wajah jiwa itu,
sekarang dia tau siapa yang cocok untuknya.
C/jiwa: “apa kau sudah dapat menentukan
orangnya…?, ingat… Jangan bocorkan rahasia ini pada siapapun. Kalau kau
membocorkannya, dewa akan mengambilku…. Sekaligus nyawa gadis ini….”.
Susah payah kyu menelan ludahnya melihat
seringai menakutkan jiwa itu.
K: “kumohon jangan kau sakiti lagi tubuh
chinju… Maka aku akan berjanji membawa orangnya nanti malam…”.
C/jiwa: “Ku tunggu… Jangan sampai tak memenuhi
janjimu. Atau sayap itu akan tak berfungsi lagi salah satu”.
*********
Donghae POV
Apa benar semua yang kulihat…?, kenapa dia
yang akan menjadi GREYS sejati….?, kenapa bukan aku…?
K: “hyung… Kumohon, temani aku nanti malam
mengawasi chinju”.
Aish… Mengagetkan saja.
D: “aku… Tidak bisa kyu”.
K: “ada yang ingin kubicarakan dengan hyung…
Sekaligus dengannya…”.
D: “apa ini penting…?”.
K:”menyangkut keselamatan chinju”.
D: “ne…. Nanti malam bukan…?”.
K: “ne, jangan lupa…”.
Hah… Untung dia segera pergi. Apa dia
mendengar pikiranku sebelum dia datang yah…???
————–
**********
Author POV
Setelah kepergian kyu, donghae berkosentrasi
untuk melihat kejadian nanti malam.
10 menit donghae kyusuk dengan persemediannya.
Akhirnya dia membuka mata. Tentu saja, donghae sudah tau yang akan terjadi jika
tak ada yang mengubah alur cerita.
—————
***********
K: “aku datang…”,
Setelah donghae masuk ruangan, kyu segera menguncinya.
K: “kau tidak tidur karena lupa bukan….?”.
Donghae menatap kyu dengan tatapan kesal.
C/jiwa: “tentu saja tidak…..”.
K: “lalu… Sekarang bagaimana…?”.
C/jiwa: “beri aku nama”.
D: “saengmyeong…”.
K: “hyung….?”,
D: “aku ingin memberinya nama saengmyeong.
Sudahlah kyu, kau jangan berbohong padaku. Kau membawaku kesini karena ingin
menjodohkanku pada jiwa yang dihukum dewa bukan…?”,
C/jiwa: “bodoh…. Kenapa kau melanggar janji
heh…!!”.
K: “aku tidak mengatakan apapun padanya….”.
D: “saengmyeong… Dia tidak memberitahuku
tentang masalahmu… Tapi, aku sudah bisa mengetahuinya… Karena aku, dapat
melihat masa depan”.
Sejenak keadaan hening.
D: “dan kau kyu, kau dapat membaca pikiran
orang lain semenjak chinju tak dapat membaca pikiranmu. Aku tau kau juga sudah tahu,
mungkin lebih tau dariku…. Yesung hyung sudah tak pernah tertidur lagi. Iteuk
hyung dapat melihat tembus pandang dan siwon mempunyai kecepatan secepat kilat…
Bukankah begitu….?, dan kau merencanakan memberinya nama saengmyeong(jiwa)
bukan….?”.
K: “ne… Itu semua benar”.
Sangmyeong: “apa sebenarnya yang terjadi
diantara kalian…?”.
D: “perkenalkan… Aku donghae. Apa kau tidak
keberatan jika aku memberimu nama saengmyeong…?”.
S: “ne….”.
Senyum saengmyeong menyita perhatian kyu dan
donghae. Bukan senyum iblis lagi, tapi senyum indah seperti senyum chinju.
D: “bagaimana caraku mengeluarkanmu,
myeongie…?”.
S: “kau harus bersabar sampai gadis ini
selesai mengalami metamorfosa….”.
K: “selama itukah….?, lalu dimana chinju
sekarang…?”,
S: “jiwa gadis ini sedang beristirahat untuk
mencapai kedewasaannya. Bisa kau tinggalkan aku berbicara dengan hae….?”.
Lirikan donghae membuat kyu terpaksa keluar
ruangan. Setelah mengunci pintu, donghae duduk disebelah saengmyeong.
S: “kau gagal menjadi GRYES sejati bukan…?”.
D: “darimana kau tau…?”.
S: “kalau kau sudah tau dirimu akan terpilih..
Tentu saja kau tidak mau menemuiku, karena kau lebih memilih gadis ini”.
D: “pintar juga….”.
S: “apa kau mau menerimaku apa adanya…?,
kenapa kau mau menerimaku…?”,
D: “tentu… Karena aku melihat kita akan
memiliki sebuah kebahagian yang sangat indah”.
S: “jincha…?”.
D: “ne… Sekarang, apa kau bisa
mempercayaiku…?”.
S: “ne….”.
Pipi chinju atau lebih tepatnya saengmyeong
bersemu mendegar kemantapan hati donghae terhadap dirinya.
D: “tentu tidak banyak jiwa yang beruntung
sepertimu”.
S: “sangat tidak banyak. Dongsaengmu
benar-benar mencintai gadis ini sampai memaksaku membuka rahasia yang akan
membahayakan posisinya sendiri”.
D: “bahaya kenapa…?”,
S: “dia pintar mengendalikanku. Jika dia tidak
memiliki jalan pikiran yang jernih, pasti sudah terluka ku serang”.
D: “kenapa kau tak menyerangnya….?”,
S: “karena kepintarannya. Hampir semua GREYS
sebelum kalian, menganggap BLAWHY yang sedang mengalami proses metamorfosa gila
sementara. Berbeda dengan dongsaengmu, dia mempunyai keyakinan yang teguh. Bagi
yang berhasil, mereka tak bisa menyampaikan informasi penting ini. Karena dewa
telah menghapus ingatan itu saat mereka sadar dari proses metamorfosa”.
D: “berarti… Aku dan kyu akan kehilangan
ingatan bagaimana cara membebaskanmu…?”.
S: “benar…. Hae, buktikan padaku kalau kau
benar-benar menginginkanku”.
Sejenak donghae berpikir, lalu beringsut
mendekati saengmyeong dan memeluknya.
D: “mian saengmyeong… Aku tak bisa bertindak
lebih saat ini. Kau masih meminjam tubuh chinju…”.
S: “ne, gwenchana… Aku sudah bisa
merasakannya”.
**********
“ani halbusie… Bagaimanapun juga… Aku… Ingin
selalu disampingnya…”,
Disela-sela rasa sakit luar biasa yang
dirasakannya, kyu bersikeras hendak keruangan dimana chinju berada.
“kami juga…. Halbusie…”,
Iteuk tak mau kalah dari dongsaengnya. Karena
kemauan mereka yang keras, halbusie memutuskan mengeluarkan chinju dan
membiarkannya bersama 5 GREYS yang akan melewati puncak metamorfosanya.
“kau pasti bisa… Kau harus kuat hae”,
Saengmyeong tersenyum manis menyemangati
donghae.
“gomawo… Sampai ketemu saat kau telah
utuh…akkhhh”.
Jari-jari donghae mencengkram rerumputan
ditanah.
S: “hae..”.
D: “jangan sekarang saengmyeong… Halbusie bisa
curiga”.
S: “ne…”
Pelayan bergerak menjauhkan tubuh chinju dari
donghae, kyuhyun, siwon, yesung dan iteuk.
Dilain sisi, siwon, yesung dan iteuk yang tak
tau apapun hanya bisa terus menganggap yang ada dihadapan mereka adalah seorang
chinju.
“sebentar lagi…”,
Halbusie chinju menatap cemas jam ditangannya.
Tak ada seorangpun anggota keluarga dikedua pihak yang diizinkan melihat
prosesnya, takut terjadi hal yang tidak di inginkan.
“sabar… Chinju tidak akan apa-apa…”,
Halbusie chinju mengangguk mendengar jawaban
calon kerabat dekatnya itu.
“pastor itu orang yang tau masalah ini
bukan….?”,
Kembali halbusie chinju bertanya dengan nada
khawatir.
“tenang saja… Dia sudah banyak menikahkan
BLAWHY dengan GREYS”.
Berbeda dengan halbusie dari kelima GREYS, dia
tampak tenang-tenang saja.
“aaaarrrkh…”,
Terdengar rintihan dari iteuk.
“sudah dimulai…”.
**********
Bulan seakan mendekati mereka. Semakin lama
rintihan dari GREYS semakin sering terdengar. Berbeda dengan tubuh chinju yang
dihuni saengmyeong, tubuh itu diam tak bergerak. Tepat pukul 12 malam, cahaya
bulan sangat terang memandikan 5 GREYS dan 1 BLAWHY.
“ARRRKKKHHHH…..”,
Teriakan dari kelima GREYS menggema, diiringi
keheningan setelahnya.
SLINKKKKK
Cahaya putih yang sangat terang menimbulkan
kesilauan. Tubuh chinju melayang diudara, tubuh itu diliputi cahaya yang sangat
terang. Perlahan semakin besar… Semakin besar… Semakin besar, kemudian terbelah
menjadi dua. Perlahan cahaya itu turun kembali kebumi. Semakin lama cahaya itu
semakin memudar dan berangsur hilang, meninggalkan 2 orang gadis dengan rambut
sepanjang tubuh mereka duduk diatas rerumputan. Iteuk, yesung, kyuhyun, donghae
dan siwon menatapnya dengan tatapan bingung. Mereka telah sempurna melewati
proses metamorfosa, tapi mereka tidak tau siapa yang beruntung saat ini.
Akhirnya mereka saling pandang. Perhatian mereka teralih saat tubuh yang
memakai baju putih selembut sutra mengangkat kepalanya.
“hm….”,
Perlahan namun pasti, chinju berjalan kearah
mereka.
“siapa yang masih bisa melihat bintangku….?”,
Sejenak suasana hening. Mereka saling pandang
satu sama lain saat Chinju tersenyum cemerlang pada mereka.
Donghae bergerak mendekati tubuh yang
diselimuti sutra abu-abu tak jauh didepannya, lalu berbisik pada chinju,
“aku benci adegan ini…”,
Donghae berjalan tanpa melihat kejadian
dibelakangnya, hatinya kini terpaut pada saengmyeong yang masih duduk
menyembunyikan kepalanya. Dibelakangnya, kyu tengah melumat bibir chinju.
“walaupun kyu yang berhasil menjadi seorang
GREYS sejati… Setidaknya aku masih memilikimu, myeongie”.
Donghae mendekatkan wajahnya pada wajah
saengmyeong.
“aku akan membuktikannya sekarang….”.
***********
Karena begitu mirip, halbusie chinju
memutuskan untuk mengatakan pada orang-orang yang bertanya kalau saengmyeong
adalah kembaran chinju yang baru pulang dari italia.
Hari ini, 2 pasangan berbahagia tengah
menikmati kebahagiaan mereka dibelakang rumah.
“junie… Jangan membawaku terbang terlalu
tinggi…”,
Kyu menelan ludahnya susah payah saat melihat
kebawah.
“sudah kubilang jangan lihat kebawah kyunnie…
Kau tidak mengerti ya…?”,
“chinju…. Hati-hati rambutmu tersangkut
dipohon…”,
Sebuah suara lengking berteriak dibawah
mereka.
“arra twiner(kembaran)”.
Kembali chinju melesat sesuka hatinya membawa
kyu.
K: “kau benar-benar menganggap saengmyeong
kembaranmu…?”,
C: “lebih baik begitu bukan…?”,
Dilain tempat, tepat di kursi taman donghae
tengah mempermainkan rambut panjang saengmyeong yang panjangnya mencapai
tumitnya.
D: “apa tidak ingin memotongnya…?, terlihat
begitu merepotkan”,
S: “memotongnya…?, hmm…. Kami tidak berencana
untuk itu…”,
D: “kau benar-benar menganggapnya kembaranmu
ya…”.
S: “aku sangat berterimakasih padanya. Dia
juga menganggapku sebagai dongsaengnya, bahkan keluarganya menyayangiku seperti
menyayangi chinju”.
KREKKKK…KREKEKKK…..
Bunyi yang ditimbulkan ranting pohon menyita
perhatian haemyeong.
D: “mereka benar-benar menikmati status
suami-istri yang telah mereka dapatkan tadi malam”.
S: “biarkan saja mereka berciuman dipohon. Toh
chinju bisa terbang menyelamatkan kyu kalau mereka terjatuh karena rantingnya
patah”.
Haemyeong tertawa memikirkan kalau seandainya
ranting itu benar-benar patah.
K: “waaaaa~~~”,
C: “hahahahahaha…..”,
Ternyata chinju mempermainkan kyu yang tengah
fokus dengan ‘aktivitas’ mereka.
“jangan kau bawa aku turun dalam keadaan
darurat lagi. Rasanya aku ditelan bumi junie…”,
Kyu memeluk chinju yang hendak kabur.
“ah hyung… Mian mengganggu kalian…
Hehehehehehe”,
Donghae melotot pada kyu yang telah mengganggu
privasinya denga saengmyeong.
“sana lanjutkan saja dilangit, mengganggu
saja…”.
Sementara kyu hanya senyum-senyum penuh arti
menatap donghae.
Di Dalam rumah, sungmin yang baru selesai
mengambil foto curian mendapati 3 orang yang belum beruntung menatap jendela
dengan serius.
Su: “ya… Iteuk, siwon… Yesung… Daripada hanya
melihat mereka, lebih baik carilah milikmu…”.
Kembali sungmin mengutak-atik kamera
ditangannya.
Si: “hyung… Apa kau baru saja mengambil foto
mereka…?”,
Dengan semangat siwon melompati sofa yang ada
dihadapannya.
Su: “tentu saja… Foto-foto ini sangat berharga
untuk kuliahku dibidang fotografer… Mereka objek yang menyenangkan”.
Sungmin tertawa setan sambil memamerkan
kameranya.
H: “ah… Coba kulihat sungmin”.
Heechul yang sedari tadi duduk selonjoran
membaca buku kedokteran tentang kulit langsung membuka kacamata bacanya.
I, Y, Si: “aaaaa… Hyung, sejak kapan kau ada
disana…?”,
Serentak yesung, siwon dan iteuk kaget bukan
main melihat heechul telah duduk rapi disofa. Berbeda dengan sungmin yang sudah
tau dimana tempat favorit heechul belajar.
H: “sebelum kalian berdiri didepan jendela
memelototi dan mengomentari mereka aku sudah duduk disini. Sungmin… Lihat aku”.
Segera sungmin melempar kameranya pada
heechul.
Si: “bagi dong hyung…”,
Ketiga pengintip langsung berpindah posisi
mengapit heechul yang mengutak-atik kamera sungmin, tentu saja siwon yang
sampai duluan.
H: “bukankah kalian sudah melihatnya secara
langsung barusan…?”,
Y: “tapi kan yang ini jarak dekat hyung…”,
H: “sepertinya kyu dan chinju sedang berbaik
hati padamu”.
Heecul mematut-matut satu persatu foto
jepretan sungmin.
Su: “aku rasa begitulah… Untung saja mereka
tak memperdulikan pikiranku”.
———————————————————END———————————————————
#Sekian
cerita fantasy dari author… Komen komen…
Comments
Post a Comment
Comment Here