BE A GOOD READER ^_^
RCL PLEASE, atleast put one comment below
thankyou~ arigatou~ gomapta~ kkk *bows*
-This motion picture photos / cover are
protected pursuant to the provisions of the laws of the Republic of Indonesia and other countries.
Any authorized duplication and/or distribution of these photos / cover may
result in civil liability and criminal prosecution-
-This work of fiction, the characters,
incidents, and locations portrayed and the names herein are fictious, and any
similiarity to or identification with the location, name, characters or history
of any person, product, or entity is entirely coincidental and unintentional-
OneWord:
Everything i have been written here and in many other
pages or blog are pure and clearly and fresh came out of my brain. Totally my
idea, my characters i know and i have around my brain, i never tryna plagiarism
to another FF’s author so DON’T EVEN TRY TO COPY AND PASTE THIS MY FF WITHOUT MY
PERMISSON although it is just for you collection, or just reading or
any other reasons can’t be accepted. Be A good reader / appreciator, leave any
comments, Don’t be a Plagiarism,
Everyone may read and i never put NC inside. Enjoy and sorry for Typo everywhere J
~~~
-Maaf jika ada kesamaan jalan cerita maupun cast, tapi saya
membuat FF ini murni dari otak saya dan ide saya sendiri. Saya tidak pernah bermaksud
memplagiat atau mengcopy paste FF manapun. Jikalau saya terinspirasi dari suatu
FF, maka saya akan menyertakan link hidup original FF nya. Sekian-
Playgirl Fish
Title : Playgirl Fish
Cast:
- ¶ Kim Jae Joong as himself
- ¶ Yunno Yun Ho as himself
- ¶ OC as Hyun Ae Joo
- ¶ Find ‘em below~~
Rating
: G // siapa aja boleh baca^^)9
Lenght
: Oneshoot
Genre
: Photography, Jokes, Romance, Your Own Feel ^^ ᄏᄏᄏ
Author
: Seon
Da Eun [Yekyung]
Disclaimer : They have their own world,
they have their own characters, i just write what wanna write. They are for
theirselves, they are not mine. OC and typo might be appears here and there. LEAVE
ANY COMMENT, thankyou. J
[[[
*Backsound: (A pink) ~ Bubibu
Hyun
Ae Joo, gadis berambut hitam lurus sebahu yang selalu menarik perhatian para
namja di kampus itu bernama Hyun Ae Joo. Katakan saja, dia memang cantik.
Sangat cantik. Bahkan seorang alim dan berandal pun bertekuk lutut padanya.
Dialah, Ae Joo. Gadis pemelihara ‘Manajer Kolam Ikan’ yang selalu menghebohkan
kampus dengan pesona dan keahliannya. Tak terkecuali seorang namja yang dingin
yang selalu cuek di kelasnya.
Ae Joo
berjalan dengan santainya menuju mobil. Namun tiba-tiba sebuah teriakan
menghentikan tangannya untuk membuka mobil putihnya.
“Ae
Joo-ya!” teriak seorang namja. Namja itu melambai sekuat tenaga agar dilihat
oleh Ae Joo. Karena memang saat itu posisi namja itu memang sulit dilihat.
“Ah, apa
lagi sekarang?” gumam Ae Joo. Ae Joo berjalan dengan malas menuju namja itu.
Namja itu mendekati Ae Joo dengan sedikit berlari.
“Ae Joo,
kenapa kau tidak mendengarku? Aku berteriak berkali-kali memanggil namamu...”
protes namja itu. “Ya! Hari ini apa kau sibuk?” lanjutnya.
“Memang
oppa ada dimana tadi? Mana mungkin kalau memanggilku dan aku tidak dengar. Aku
tidak setuli itu!”
“Disini!”
namja itu menunjuk dadanya sambil mengernyitkan kening. Benar-benar penggoda
genit! Ae Joo hanya bisa memicingkan matanya geli dan langsung mengalihkan
topik.
“Jeosonghamnida
oppa, aku sibuk!” balas Ae Joo cuek.
“Oh c’mon
my yeodongsaeng! Aku benar-benar membutuhkan bantuanmu, kau kan pemelihara
‘Manajer Kolam Ikan’ yang baik?” goda namja itu sambil menyenggol pelan sikut
Ae Joo. Ae Joo hanya tersenyum picik.
“Aku heran
kenapa banyak orang mengatakan aku adalah seorang pemelihara kolam ikan? Hah! Aku
tidak seburuk itu, oppa!” elak Ae Joo dan langsung pergi meninggalkan namja itu
sendiri.
“Haaa~
saeng macam apa ini? tidak mau sama sekali membantu oppanya! Awas ya akan
kuberitahu JJ nanti!” ancam namja perawakan kurus tinggi itu. Ae Joo tersentak
dan langsung berhenti berjalan. Ia menoleh ke arah namja itu sinis. Namja itu
mulai tersenyum menang.
“Hah! Oppa
memang menyebalkan! nde, aku akan datang!” bentak Ae Joo kesal dan langsung
berlari ke mobilnya. Namja itu hanya tertawa licik sambil mengepalkan kedua
tangannya.
“Yesss!!!”
namja itu bersorak kegirangan.
Tiitt!!! Tiitt!!! Ponsel namja itu berbunyi. Namja
itu segera mengangkat ponselnya.
“Aaa~ Young
Woon-ah. Waegeuraeyo?” tanya namja itu. Young Woon, ya Kim Young Woonlah yang
tengah menelpon.
“....”
“Apa
yeodongsaengku tidak memeberitahumu?” tanya namja itu.
“....”
“Hah, nde! Aku akan mencoba berbicara padanya nanti”
“....”
Pip! Namja itu mematikan ponselnya.
“Yunho-ya!
Aku berputar-putar mencarimu!” sapa seseorang dari belakang. Yunho, ya nama namja
itu adalah Yunho. Tepatnya Yunno Yun Ho. Oppa tiri Hyun Ae Joo.
“Joong-ah?
Aaa~ Mianhae, tadi aku sibuk menemui dongsaengku”
“Oh
geurae? Sekarang dimana dia?” tanya Kim
Jae Joong penasaran.
“Kau
begitu ingin tahu ya?” selidik Yunho menggoda. Jae Jong hanya tersenyum kecut
dan langsung mengalihkan pandangannya ke penjuru lain.
“Apa
rencana D-mu sudah beres?”
“Yoshi!
Tingal tunggu nanti!” respon Yunho sambil mengedipkan matanya. Jae joong
memandangi Yunho geli dan langsung kabur.
“Ya! Eodi
e kayo?” tanya Yunho sedikit berteriak.
“Kau
mengerikan, Yunho!” balas Jae Jong. Yunho hanya tertawa kecil dan langsung
menyusul langkah Jae Joong.
Sementara
itu di mobil, Hyun Ae Joo menyetir mobil dengan bahagia. Sambil menyetel alunan
lagu DBSK – Mirotic, kepalanya menggeleng kesana kemari mengikuti irama lagu.
Bukan galau, dia hanya menikmati suasana saja. Sejenak Ae Joo berpikir alasan
orang-orang menyebutnya sebagai pemilik ‘Manajer Kolam Ikan’.
“Aku bukan
playgirl! Dasar namja bodoh!” Ae Joo mengutuk dirinya dengan kalimat buruk.
“Apakah
aku seburuk itu di depan namja?” gerutunya kesal. Sekarang dia benar-benar
keluar dari moodnya di lagu DBSK itu. Ae Joo mendengus kesal dan langsung
mempercepat laju mobilnya.
[[[
“Ya!
Hyung!” sapa seorang namja. Namja itu langsung menggeser kursinya hingga duduk
tepat di depan Yunho dan Jaejoong. Jaejoong hanya bisa tersenyum kecut akan
kedatangannya. Sementara Yunho bergidik tuk bertanya sesuatu.
“Eotteyo,
Hyuk Jae -ya?” tanya Yunho tiba-tiba.
“Pasti
gagal lagi!” celetuk Jaejoong dingin.
“Tidak
mungkin~ rencana A gagal, B gagal, C yang dengan Young Woon setampan itu juga
gagal. Mana mungkin rencana yang ini gagal?” gumam Yunho pada dirinya sendiri.
“Ah Hyung!
Yang benar saja! Aku sudah mengajaknya nonton, bermain ke taman hiburan, mengajaknya
kencan, tapi saat aku tanya ‘bagaimana?’
dia malah pergi dan tak mau lagi bertemu denganku,” adu Lee Hyuk Jae itu kesal.
“Yeoja itu
benar-benar sudah tidak waras!” gerutu Yunho.
“Ya! Dia
itu dongsaengmu,” balas Jaejoong. Yunho hanya cengar-cengir menatap Jaejoong.
“Mwoyaa???”
tanya Jaejoong geli.
“Saudara
kembarku~~~” rengek Yunho tiba-tiba. Jaejoong langsung bergeser sedikit menjauh
saat melihat tingkah Yunho.
“Wae? Kau
menjijikkan! Aku bukanlah sodara kembarmu! Issshh~”
“Kajja!
Kita buat dongsaengku kapok!” ajak Yunho. Yunho mengangkat sedikit alis
kanannya. Dia juga melirik Hyuk Jae nakal.
“Ide
licik!” protes Jaejoong.
“Ahhh
c’mon hyung bantulah kami~ aku sudah benar-benar putus asa menghadapi adik
Yunho-hyung. Dia benar2 sudah keterlaluan! Dia tidak boleh melakukan ini pada
semua namja! Itu menyakitkan! Neomu apa eo,” jelas Hyuk Jae meyakinkan dan
sedikit membuat Yunho terkejut.
“Apayo?
Apa kau mulai menyukai yeodongsaengku?” tanya Yunho menyelidik.
“Ap-apa...
ah~ maksudku aku saja yang Cuma jalan satu minggu sebagai percobaan begini
merasa kesal!” eles Hyuk Jae.
“Aku
sungguh-sungguh menyerah, Hyung. Ae Joo, sebenarnya apa yang ada di otaknya?
Kalau tidak suka sejak awal, lantas kenapa mau saja berkencan denganku? Itu
menyebalkan!” lanjut Hyuk Jae. Yunho mengangguk pelan. Sementara Jaejoong
berpikir-pikir akankah itu akan membuahkan hasil.
“Lagi pula
untuk apa? Biar karma datang sendiri pada Ae Joo. Dan kenapa harus aku?” tanya
Jaejoong kesal dan langsung menyeruput segelas lemon tea di hadapannya.
“Karena
hanya kau yang bisa...” ucap Yunho. Jaejoong hanya memandangi Yunho heran.
“Nae?”
tanya Jaejoong kalut. “Lelucon konyol!”
“Ya!
Hyung! Jebal bantulah kami. aku benar-benar menyerah membantu Yunho hyung
merubah Ae Joo menjadi gadis manis. Dia sangat susah ditebak,” jelas Hyuk Jae.
Jaejoong hanya diam.
“Kalau
berhasil aku dapat apa?” tanya Jaejoong dengan senyum mautnya. Hyuk Jae hanya
memicingkan mata kanannya ke hadapan Jaejoong. Jaejoong langsung tertawa puas.
“ᅘᅘᅘᅘtuh kan kubilang juga apa! Jangan
aku, mending orang lain saja! Aku malas berhubungan soal yeoja!” elak Jaejoong.
“Hajiman...”
potong Hyukjae.
“Mwo? Ini
sama sekali tidak menguntungkan bagiku. Eo? ᅘᅘᅘᅘᅘᅘ“
“Jadilah... kalau menang jadilah namjachingunya!”
jawab Yunho seketika membuat tawa Jaejoong berhenti.
“MWOOO???!!!!”
pekik Jaejoong terkejut dan langsung berdiri dari duduknya.
“Hyung,
kau bercanda!” protes Hyuk Jae.
“Andwae!
aku tidak mau!” bentak Jaejoong dingin dan cuek.
“Kalau kau
tidak mau, maka aku akan memberikan ini pada Ae Joo,” Yunho mengeluarkan sebuah
kamera digital dari dalam tasnya.
Dia
mengacung-acungkan camdig itu di depan Jaejoong dan sedikit membuat Jaejoong
kesal. Jaejong mendengus marah dan berusaha mengambilnya tapi Yunho malah memasukkannya
lagi ke dalam tas. Yunho hanya tersenyum
menang melihat Jaejoong dan langsung
pergi meninggalkan Jaejoong dan Hyuk Jae sendiri.
“Ya!
Yunho-ya!” teriak Jaejoong. Tapi Yunho malah tidak mendengarkannya.
“Hyung,
itu apa? Camdig siapa?” tanya Hyuk Jae polos. Jaejoong tidak menjawab dan
langsung berdiri mengikuti Yunho.
Di depan
kafe, Jaejoong berteriak memanggil Yunho.
Ayolah~ kenapa harus begini, katakan
saja ‘iya’ aissh
batin Yunho .
“Yunho-ya!
Kau dengar aku tidak?! Yunho!” teriak Jaejoong. Jaejoong sudah tak habis pikir.
Ia segera berlari menghampiri Yunho dan berdiri di depan Yunho. Yunho
memalingkan wajahnya ke sisi lain dan lanjut berjalan meninggalkan Jaejoong
yang terbengong-bengong.
“Nde,
baiklah! Jika itu maumu aku akan melakukannya!” Yunho langsung berhenti
berjalan dan menoleh ke arah Jaejoong.
“Geuraeyo?”
tanya Yunho. Yunho semakin tersenyum lebar dan bahagia mendengarnya.
[[[
Tok! Tok! Tok!
“Nuguya?”
teriak seorang yeoja dari dalam kamar.
“Ae Joo-ya, bolehkah aku masuk?” tanya Yunho dari
luar pintu.
“Aaa~
haseyo,” teriak Ae Joo dari dalam. Yunho pun masukke dalam kamar Hyun Ae Joo
dan duduk di pinggiran kasur.
“Waegeuraeyo,
oppa?” tanya Ae Joo yang tampak sibuk dengan laptop ‘Apple’ putihnya. Yunho
memandangi Ae Joo gemas.
“Oppa, jangan
melihatku begitu!!!” ucap Ae Joo dengan nada mengejek. Yunho terkekeh dan
langsung merebut laptop Ae Joo.
“Ya! Oppa!
Kembalikan!” teriak Ae Joo.
“Coba
lihat, apa yang sedang kau lihat, huh? ᅘᅘDia
lagi, ya?” ledek Yunho.
“Oppa kau
mau apa?! Ini privasiku! Kayo!”
“Ani~ aku ingin
tahu seberapa jauh kau sudah seperti ini. menstalking akun sosial orang
diam-diamᅘᅘᅘᅘ,” eles Yunho sambil mengutak-atik laptop
Ae Joo.
“Aaaa
oppa, jebal. Kayo! Kembalikan laptopku~~” rengek Ae Jo menarik-narik lengan
Yunho.
“Ani~ aku
akan memberikannya asal kau mau membantuku”
“Membantu
apa lagi? Bertemu Young Woon? Mianhamnida aku sudah tak berminat! Atau Lee Hyuk
Jae si monyet gila itu? Hah, yang benar saja! Aku tidak mau lagi kencan buta!”
berontak Ae Joo. Yunho hanya tersenyum licik memandangi yeodongsaeng tirinya
itu.
“Waeyo
eoh?” tanya Ae Joo kesal. “Ppali kembalikan laptopnya!”
“Jadilah
model untuk festival fotografi kelas kami!”
“Nde?
Hanya model? ᅘᅘᅘKenapa harus menyandera laptopku
segala? Hah oppa kembalikan! Ppali!” Ae Joo meronta berusaha meraih laptopnya.
“Ye! Aku kembalikan!”
Yunho pun menyerahkan kembali laptop Ae Joo.
“Tapi
janji ya? Jangan lupa? Tiga hari lagi jam 10 siang datanglah ke ‘Yeong Yeong
Cafe’! Ck!” ucap Yunho sambil
mengedipkan mata kanannya ke arah Ae Joo. Ae Jo mendengus kesal sambil menatap
laptopnya lekat-lekat.
“Nde! Ah,
kayo!” gertak Ae Joo.
“Nde ! nde!
Aku akan pergi!”
Klek! Pintu kamar Ae Joo tertutup
menutup ruang privasi Ae Joo bersama laptop putih dinginnya.
[[[
Yeong
Yeong Cafe, kafe dengan luas minimalis dan arsitektur ala Indonesia yang dipadu
dengan kerang warna-warni asal pulau Jeju di sudut-sudut cafe yang menarik
banyak pengunjung siang itu cukup membuat Hyun Ae Joo kebingungan mencari
Yunho. Ae Joo segera merogoh tasnya dan membuka ponsel putih miliknya.
“Yeoboseyo?”
“......”
“Oppa!
Eodi?”
“.......”
“A~~ nde,
i see”
Pip! Ae Joo menutup ponselnya dan
segera berjalan ke sisi kanan kafe. Menghampiri Yunho yang tengah duduk sendiri
dengan sejumlah pesanan makanan di depannya.
“Oppa?
Katanya bertiga?” tanya Ae Joo heran dan segera duduk di salah satu kursi.
“Oh, dia
masih ke toilet. Kajja kita makan dulu saja! Dia sudah memesankan ini untuk
kita!” ajak Yunho. Ae Joo menurut dan segera menyantap lobster di depannya.
“Sillyehamnida~
whoaaa ᅘᅘ kalian sudah makan duluan! mianhae
aku lama ke toiletnya!” sapa seseorang di samping Ae Joo yang sibuk dengan
makanannya. Ae Joo heran dan melihat siapa yang berbicara.
“Uhuk!” Ae Joo tersedak saat melihat
namja itu. Yunho segera mengambilkan minum untuk Ae Joo dan menyuruhnya untuk
makan pelan-pelan.
“Yunho-ya,
apa ini Hyun Ae Joo yang katamu itu?” tanya namja itu.
“ᅘᅘnde, perkenalkan dirimu, bro!” titah
Yunho senang sambil tersenyum licik ke arah Ae Joo. Ae Joo hanya melirik Yunho
kesal.
Mati kau, oppa! Batin Ae Joo menggerutu kesal pada
oppa tirinya itu.
“Oh nde.
Naneun Kim Jae Joong rago imnida”
“Hyun Ae
Joo imnida~”
“Jadi...
kau mau menjadi model kami?” tanya Jaejoong membuka suasana.
“Ah, nde~
itu sangat mudah bagiku”
“Oh geurumyon,
berhubung festival fotografi dimulai seminggu lagi, foto harus segera dikirim
lewat email dua hari sebelum penutupan. Festival ini sangat penting untuk
kampus kita. Selama dua tahun ini kampus kita selalu menang, jadi sudah jadi
kewajibanku untuk meraih kembali pernghargaan itu tahun ini. mohon bantuannya,
Ae Joo-ssi,” jelas JaeJoong sambil sedikit membungkukkan kepalanya sebagai rasa
hormat. Ae Joo tercengang sesaat. Ia segera tersadar dan langsung merespon Jae
Joong.
“Ah nde,
tentu saja. Dengan senang hati. Jadi ini untuk festival fotografi nasional
itu?” tanya Ae Joo.
“Nde,”
jawab Jaejoong singkat. Yunho hanya memandangi mereka berdua sambil
cengar-cengir menang.
“Oh nde,
aku merasa sangat tersanjung. Aku akan membantu sebaik mungkin”
“Tentu kau
harus tersanjung, menjadi model seorang J.....” celetuk Yunho tiba-tiba.
Beb! Ae Joo segera membungkam mulut
Yunho. Yunho meronta minta dilepaskan. Sementara Jaejoong memandangi mereka
geli dan terheran-heran.
“Kalian
kakak adik yang aneh~” kritik Jaejoong. Ae Joo hanya tersenyum polos seolah tak
terjadi apa-apa.
“Ka!
Lepaskan aku~!! “ Beb! Ae Joo tetap
membungkam mulut Yunho.
“Ya!”
teriak Ae Joo. Sayangnya kaki Ae Joo diinjak oleh Yunho. “Oppa curang!” protes
Ae Joo kesal. Yunho hanya tertawa
kegirangan.
“Oh
baiklah, aku akan memberikan nomor ponselku. Pemotretan akan dilakukan malam
hari. Mungkin besok malam. Tempatnya
biar aku beritahu lewat sms”
“Oh
tentu,” respon Ae Joo. Ae Joo segera memberikan ponselnya pada Jaejoong,
Jaejoong segera menekan tombol untuk menghubungi ponselnya.
“Nah,
selesai!” Jaejoong segera mengembalikan ponsel Ae Joo.
“Di
panggilan keluar itu ada nomorku. Jika aku sms nanti, aku akan menuliskan
namaku di bawahnya. Mianhae aku ada janji dengan eomma, aku harus pergi dulu. Manasseo
bangapseumnida, Ae Joo-ssi. Anyeong~” sapa Jaejoong pada Yunho dan Ae Joo.
Yunho hanya mengangguk mengerti.
“Oh nde,
nado anyeong~” respon Ae Joo gelagapan.
Kim Jae
Joong segera pergi meninggalkan kafe. Sementara itu...
“Akhirnya
dapat nomor ponsel JJ juga~” ledek Yunho.
“Oppa!!”
bentak Ae Joo kesal. “Kenapa oppa tidak bilang kalau fotografernya JJ?! Dasar
mulut bocor!”
“Tuh kan
merah? Wajahmu merah sekali! ᅘᅘ mirip
sekali dengan kepiting rebus! ᅘᅘ”
ledek Yunho menang. Ae Joo mendengus kesal dan langsung pergi meninggalkan
Yunho sendiri.
“Eodi?”
tanya Yunho sedikit berteriak.
“Pulang~”
jawab Ae Joo singkat. Yunho hanya memandangi Ae Joo senang dan ikut pergi meninggalkan
kafe.
“Aku ikut
semobil denganmu!”
“Dasar
menyusahkan!” gerutu Ae Joo. Yunho terkekeh dan langsung memasuki mobil putih
milik Ae Joo.
Ae Joo memasuki
mobilnya dengan rona sedikit malu sekaligus bahagia. Karena akhirnya, setelah
sekian lama dia hanya bisa menstalking JJ lewat akun blog pribadinya kini Ae
Joo mampu berkomunikasi, oh bukan! Bahkan bekerja sama dengan JJ. JJ, singkatan
dari Jae Joong. Ae Joo sendiri yang membuatnya dan menuliskan nama itu jutaan
kali dalam diarynya yang tak sengaja pernah dibaca oleh Yunno Yunho. Walau Ae
Joo kesal, tapi selama Yunho mau tutup mulut, Ae Joo tak merasa kesusahan.
[[[
Malam itu
udara sangat dingin. Padahal masih bulan Juli, musim salju belum saatnya
datang. Entah apa yang membuat malam itu terasa begitu dingin. Hyun Ae Joo yang
sedari tadi berdiri di pinggiran taman luas Cheonnam menggosok-gosokkan kedua
tangannya untuk memperhangat diri. Sementara seseorang yang ia tunggu tak
kunjung datang. Ae Joo mondar-mandir kesana-kemari sambil sesekali melihat jam
tangan yang dipakainya.
“Kenapa
begitu lama?” gumam Ae Joo pada dirinya sendiri. Tiba-tiba seseorang menepuk
pundaknya.
“Noona,
apa yang sedang noona lakukan disini? berbahaya sekali malam-malam disini
sendirian,” ucap seorang Ahjussi. Tampaknya dia penjaga taman disini. Ae Joo
mengangguk mengerti.
“Nde, jeosonghamnida. Saya sedang ada janji dengan
teman disini”
“Oh
geurumyon, jangan berdiri disini. udara malam ini terlalu dingin dan bisa
membuatmu sakit. Nona masuklah dulu ke dalam gazebo itu,” saran Ahjussi itu. Ae
Joo mengangguk dan menuruti saran Ahjussi itu. Ae Joo berjalan mendekati gazebo
dan duduk didalamnya.
“Pukul 8
malam... wae? Kenapa terlambat? Apa memang sengaja tidak datang?” gerutu Ae Joo
kesal.
“Minumlah,
kau pasti kedinginan!” perintah seorang namja yang tiba-tiba muncul menyodorkan
segelas kopi di hadapan Ae Joo. Ae Joo tersentak dan langsung berdiri.
“Ah, Jaejoong-ssi?”
“Mianhae,
aku terlambat. Aku ada urusan sebentar”
“Ani,
gwaenchana. Oh gomapta~” Ae Joo menerima kopi itu dan segera meminumnya. Namja
itu duduk disamping Ae Joo.
“Kenapa
harus disini? malam lagi?” protes Ae Joo sambil meminum kopinya.
“Tidak ada
tempat yang bisa membuat ideku keluar. Aku pilih tempat ini karena mungkin ide
lainku bisa muncul. Apa kau tidak apa-apa memakai gaun selutut di tempat
sedingin sekarang?” tanya Jaejoong sedikit cemas.
Ae Joo
mengeleng tak pasti. Jae Joong mengerti dan ia segera berpikir mengambil
inovasi lain. Tapi sayang, otaknya benar-benar buntu! Entah apa yang sedang
terjadi dengannya malam itu. Jaejoong mengutuk dirinya dalam hati.
“Jaejoong-ssi?”
sapa Ae Joo membuyarkan lamunan Jaejong.
“Ah~ nde?
Oiya jangan panggil aku Jaejoong-ssi. Cukup Joongie tidak apa-apa,” respon
Jaejoong senang. Ae Joo hanya memandangnya heran.
“tapi itu
tidak sopan,” gerutu Ae Joo sedikit gugup.
“ani,
gwaenchanayo,” bela Jaejoong.
“A-Ae Joo...”
sapa Jaejoong tiba-tiba. Kelihatannya Jaejoong gugup sekali.
“Ye?”
“Bagaimana
kalau fotonya di rumahku saja? Ada kolam ikan di rumahku, mungkinkah tema
‘Ikan’ lebih baik?” tanya Jaejoong. Ae Joo sedikit kesal memikirkannya.
Apa? Ikan? Lagi-lagi ikan? Apa dia
sedang meledekku dengan sebutan ‘Manajer Kolam Ikan’ itu lagi? Batin Ae Joo kesal. Ae Joo tak tahu
harus jawab apa. Pikirannya mengarah ke hal negatif akibat kata-kata ‘Ikan’.
“Ae
Joo-ya?” sapa Jaejoong.
“Oh
nde...” jawab Ae Joo tiba-tiba. Jaejoong tersenyum senang dan segera mengajak
Ae Joo pergi.
“Kajja,
kita naik mobilku saja. Kau tidak membawa mobil kan?”
“Ani, aku
tadi diantar Yunho oppa”
“Bagus
kalau begitu,” Jaejoong segera menggandeng lengan Ae Joo keluar taman dan
menuju parkiran. Sesampainya mereka masuk mobil menuju rumah Jaejoong.
Selama perjalanan,
Jaejoong memutar lagu-lagu yang kesannya begitu romantis. Hal ini tak ayal membuat
Ae Joo salah tingkah dan keheranan. Ternyata Jaejoong yang selalu dingin dan
cuek ini suka lagu-lagu romantis^^ Namun tiba-tiba ia teringat peritiwa di kafe
itu, Ae Joo mengomel dalam hatinya, kenapa
oppa bisa berbuat demikian?
Berbeda
dengan Jaejoong yang begitu menikmati lagu-lagu itu. Bahkan sempat sekali
mengikuti iramanya dengan menggelengkan kepala. Sesampainya di rumah Jaejoong,
mereka berdua memasuki rumah dan mempersilahkan Hyun Ae Joo menuju taman
belakang.
Jaejoong
tidak langsung ke taman melainkan ke sebuah ruangan yang tampaknya itu bukanlah
kamarnya. Jaejoong kembali dengan sebuah kostum berwarna putih dengan aksen
manik-manik kecil yang begitu indah di pinggiran gaun. Ae Joo terkesima dan
bertanya itu gaun itu milik siapa. Jaejoong tersenyum, begitu lembut
dan manis. Jaejoong menjawab kostum itu miliknya dan merupakan desainnya.
Jaejoong menyuruh Ae Joo memakainya dan meletakkan dulu kostum pribadi yang
dibawanya di ransel.
“Kau
gantilah kostummu di ruang itu!” titah Jaejoong sambil menunjuk suatu ruangan.
Tampaknya itu kamar mandi yang sengaja di letakkan diluar untuk ganti baju.
Karena memang tamannya itu sehalaman dengan sebuah kolam renang besar dan kolam
ikan di sudut taman.
“nde”
jawab Ae Joo singkat.
Sesaat
setelah Ae Joo mengganti bajunya, Ae Joo keluar dengan sedikit polesan make up
yang begitu natural di wajah putihnya.
“Joongie?”
sapa Ae Joo lembut.
*Backsound: (Super Junior) ~ Marry U
Jaejoong
yang sedari tadi menunggu sambil mempermainkan ikan-ikannya segera berdiri
menoleh ke arah Ae Joo. Jaejoong terperangah sesaat. Ia begitu takjub dan tak
mampu bergerak barang sedetik pun. Namun lamunan Jaejoong buyar seketika
setelah tangan lembut Ae Joo menyentuh pipi Jaejoong.
“Waeyo,
Joongie?” tanya Ae Joo heran.
“A-a...
M-Mianhae... a-aku... ah sebaiknya segera kita mulai saja!” Jaejoong salah
tingkah dan segera mengambil kamera miliknya. Setelah mengambil kamera itu,
Jaejoong kembali ke hadapan Ae Joo. Jaejoong mendekat ke wajah Ae Joo dan
berbisik sesuatu di telinga Ae Joo.
“Yeoppo~”
puji Jaejoong. Jaejoong segera menjauh dan mengambil tempat untuk memotret. Sementara Ae Joo masih tersipu-sipu malu
akibat pujian Jaejoong.
“Kajja!
Mumpung suasana begitu indah~” ajak Jaejoong. Ae Joo heran dan bertanya pada
Jaejoong.
“Indah?
Ini kan malam hari? Lagi pula apakah lampu-lampu taman itu akan membantu
penerangan di kameramu?”
“Tenang
saja, aku tak pernah mengedit fotoku. Aku akan memberikan sedikit seni dari
cahaya lampu taman untuk foto kali ini. bersiaplah...” perintah Jaejoong.
Jaejoong bersiap pada kameranya. Di balik diafragma kamera itu, mata Jaejoong
berhenti sejenak. Ia tidak segera mengambil pose Ae Joo malah memerhatikan Ae
Joo dengan takjubnya. Namun saat ia sadar, ia segera mengambil pose Ae Joo.
Ae Joo,
dengan gaya-gaya yang begitu anggun ia segera berpose sesuai dengan tema yang
telah di sepakati oleh Jaejoong dan dirinya. Ikan. Kenapa ikan? Entahlah, tapi
dia belum menyakan itu pada Jaejoong.
“Wah,
posemu bagus sekali Ae Joo! lihatlah, semua fotonya begitu indah! Rasanya aku
ingin memamerkannya di galeriku,” ucap Jaejoong gembira. Ae Joo melongok ke
kamera Jaejoong.
“Wah benar
sekali! kau fotografer yang hebat, Joongie!^^ dalam keadaan malam sekalipun kau
mampu memotret begitu bagus, padahal lampu disini kurasa tidak begitu indah ᄏᄏᄏ“ kritik Ae Joo sambil terkekeh
santai. Jaejoong hanya tersenyum senang mendengarnya.
“Oh
Joongie, kenapa kita harus foto di malam hari? Bukankah siang akan jauh lebih
bagus? Penerangannya mungkin juga lebih bagus?” tanya Ae Joo mewawancarai
Jaejoong begitu santai.
“2 tahun
lalu aku mengambil tema pantai di sore hari, lalu tahun lalu aku mengambil tema
kebahagiaan di Sungai Han subuh-subuh. Untuk tahun ini aku ingin sesuatu yang
baru. Ikan akan terlihat cantik saat malam hari, karena disaat itu tak akan
banyak orang tahu apa yang sedang ikan-ikan itu lakukan di dalam air. Ada yang
mengira mereka tidur. Tapi bagiku, ikan-ikan itu sedang menikmati suasana malam
dengan menari. Lihatlah hasil jepretanku! Ikan-ikan itu tampak bahagia bukan?
Berbeda dengan disaat siang hari.
Ikan-ikan merasa lebih bebas dari gangguan manusia di malam hari,” jelas
Jaejoong begitu panjang. Ae Joo hanya bisa manggut-manggut mendengarnya.
“Malam
hari ya? Tentu saja, manusia kan tidur di malam hari. Jadi ikan merasa bebas
kalau malam hari karena manusia tidak lagi mengganggunya,” respon Ae Joo dengan
sederhana. Entah karena sederhana atau karena bodoh. Ae Joo terkekeh karena
statementnya sendiri. Entah mengerti atau tidak, tapi bagi Jaejoong dia begitu
polos saat mendengar penjelasannya. Jejoong memandangi Ae Joo dengan heran.
“Sekarang
gantian, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?” tanya Jaejoong sambil
mengulurkan segelas air putih untuk Ae Joo. Ae Joo menerimanya dan segera
meminumnya.
“Nde,
haseyo?” balas Ae Joo dengan senyum begitu menggoda.
“Kenapa
kau menjadi ‘Manajer Kolam Ikan’?”
Duarrr!!! Pertanya macam apa itu? Hati Ae Joo
begitu kesal mendengarnya. Ia tak langsung menjawab melainkan menunduk sedih.
“Wae? Apa
pertanyaanku menyinggungmu?” tanya Jaejoong. Ae Joo menggeleng, tapi Jaejoong
tahu ia pasti tersinggung.
“Jelaskan
saja tak apa, aku bukanlah mereka yang selalu mengejekmu,” bela Jaejoong. Hal
itu sedikit membuat hati Hyun Ae Joo tenang.
“Aku tidak
bisa~” jawab Ae Joo. Jaejoong tersentak kaget.
“Wae?”
tanya Jajoong heran. “Apakah sebutan itu sengaja kau buat untuk menaikkan
popularitasmu?”
“Anio~
hanya saja...” jawab Ae Joo mengantung. Jaejoong mengiyakan untuk mendengar
kelanjutan kalimat Ae Joo.
“Ada seorang
namja yang begitu aku suka sejak awal aku... aku masuk kampus ini setahun lalu.
Karena aku masih baru, aku jadi takut mendekatinya. Jangankan mendekati, dia
sendiri begitu dingin. Tapi entahlah kenapa... bolekah aku bertanya sesuatu,
Joongie?” tanya Ae Joo kembali. Jaejoong mengiyakan berharap rencananya dengan
Yunho berhasil.
“Kenapa
kau begitu berbeda? Kulihat sejak pertemuan kita di kafe, kau tak sedingin itu.
Tapi kalau aku perhtaikan dirimu di kampus, kau selalu cuek dan dingin dengan
semua orang. Bahkan dengan Hyuk Jae dan Yunho oppa sekalipun,” tanya Ae Joo
dengan nada begitu berat.
“Kenapa
begitu?” tanya Jaejoong datar seketika.
“Karena...
karena kau berubah... berbeda~” respon Ae Joo menggantung.
“bukan,
maksudku kenapa aku berbeda? Hm, haruskah kujawab sekarang?”
“Kalau
perlu, detik ini,” balas Ae Joo dan membuat Jaejoong cengar-cengir sendiri.
“wae?”
tanya Ae Joo heran. Jaejoong diam saja. Ae Joo mulai merasa bersalah dan segera
berdiri dari duduknya. Ia berdidir di hadapan Jaejoong.
“Mianhae
kalau pertanyaanku menyinggungmu,” Ae Joo kangsung membungkuk meminta maaf.
Tapi kedua tangan Jaejoong malah memegangi kedua pundak Ae Joo, mengehntikan Ae
Joo agar tidak perlu minta maaf. Ae Joo memandangnya heran.
“Mungkinkah
jawaban kita sama?” tanya Jaejoong misterius.
“Maksudmu?”
tanya Ae Joo heran.
“Siapakah
namja yang kau sukai itu?” tanya Jaejoong tiba-tiba. Tentu saja hal itu seperti
membuat permainan catur berakhir. Skakmate!
Ae Joo terbungkam dan tak mampu berbicara lagi.
“Waeyo?”
tanya Jaejoong heran. Ae Joo hanya menunduk malu.
Jaejoong
merasa bersalah. Jaejoong segera mencairkan suasana. Ia mengambil laptop
miliknya dan mengupload beberapa foto lama ke blognya. Tak lupa juga ia
mengirimkan beberapa fotonya ke ajang festival itu. Berharap menjadi
pemenangnya, Jaejoong menuliskan sedikit peristiwa singkat itu ke dalam
blognya. Ae Joo memandangi Jaejoong dan blognya heran.
“Karena aku berdiri dengan seorang yeoja yang
buatku bahagia setiap hari di kampus????” tanya Ae Joo mengeja tulisan
Jaejoong di dalam blog.
“Ah! Kau
membacanya?” pekik Jaejoong kaegt. Ia segera menutup laptopnya.
“Nugu?”
tanya Ae Joo heran.
“Ah, nugu?
ᄏᄏᄏ Maksudmu nugu?” tanya balik
Jaejoong.
“Apakah
itu aku?” tanya Ae Joo lagi. Secepat angin wajah Jaejoong langsung berubah merah
padam.
“Geuraeyo?”
tanya Ae Joo menyelidik. Jaejoong hanya diam sesaat dan langsung menatap Ae Joo
dalam.
“Kau?”
tanya Jaejoong. “Kau juga, bukan?” lanjutnya.
“Mwo?”
“Kau juga
menyukaiku bukan?” tanya Jaejoong memperkkaku suasana. Ae Joo salah tingkah dan
beranjak ingin pergi. Tapi langkahnya terhenti saat lengan kanannya di genggam
oleh Jaejoong.
“Kajima~”
titah Jaejoong. “A-aku... aku tahu~ kau
selalu menstalking blog ku kan?”
“Ba-bagaimana
kau bisa tahu?”
“Kau pikir
blog tidak bisa membaca alamat mana saja yang sudah membuka blognya? Tentu saja
aku tahu^^ Jadi, pemilik nama Sakura yang selalu mengomentari triviaku adalah
Hyun Ae Joo, bukan begitu?”
SKAKMATE!!! Ae Joo tak mampu lagi berbicara. Ae
Joo menunduk malu mendengarnya.
“Nde,
geurae.” Jawab Ae Joo singkat. Set!
Tiba-tiba tangan Jaejoong membalikkan tubuh Ae Joo dan segera memeluknya erat.
“Gomawo~”
bisik Jaejoong.
“Ye?”
“Aku
bersikap dingin karena itulah aku apa adanya. Aku tak bisa membawa diriku di
suasana keramaian, aku berbeda dengan manusia lainnya. Mianhae~ tapi saat
bersamamu, semuanya berubah seketika”
“Maksud
mu?” tanya Ae Joo heran. Masih dalam pelukan Jaejoong yang tiba-tiba itu. Ae
joo tak bisa bergerak sejak tadi.
“Kau
menghangatkan sikapku dan melunakkanku, makanya aku jadi begini dan bisa lebih
ramah padamu. Neol saranghae~” jawab Jaejoong tiba-tiba. Ae Joo tersentak
seketika. Keringat dinginnya keluar. Ia gemetar. Jantungnya berdegup begitu
kencang, bahkan matanya berkaca-kaca karena bahagia.
“Joongie?”
sapa Ae Joo tiba-tiba.
“Nde?”
“Waeyo?
Kenapa kau tak mengatakan sejak dulu?”
“Karena
kau ‘Manajer Kolam Ikan’ yang baik, mana mungkin aku mendekatimu. Aku takut
setelah lama berenang terlalu lama, tapi tiba-tiba kau tak mempersilahkanku
berenang jauh lebih dalam lagi di kolammu. Seperti Lee Sungmin, Xia Junsu, Kim Young Woon, dan Lee Hyuk Jae”
“Aku tak
bermaksud menjadi ‘Manajer Kolam Ikan’!” respon Ae Joo dan segera melepas
pelukannya. Jaejoong tersentak kaget melihat tingkah Ae Joo.
“Mwo?!”
tanya Jaejoong.
“Aku tidak
seplaygirl itu! Aku tidak mencintai banyak namja! A-aku hanya....”
“Eo?”
“A-aku
ha-hanya....”
“Wae?”
“Ak-aku
hanya be-berusaha menarikmu keluar dan masuk ke dalam kolamku, itu saja. Tapi
kau selalu saja cuek, aku bosan! Aku ingin membuatmu suka padaku dengan
mengencani banyak namja, tapi aku tak mencintai namja-namja itu! Aku bahkan tak
mau mereka menyelami kolamku!” jelas Ae Joo dengan mata yang berkaca-kaca. Tak
tahan lagi, Ae Joo pun menangis.
“Sejak
lama aku menyukai namja itu. Aku berusaha dekat dengannya tapi dia tak
melihatku, barang sedetik pun. Padahal namja itu juga dekat dengan oppaku,
Yunho. Waeyo? Aku berusaha menariknya dengan berbuat demikian agar ia cemburu
dan bisa menyatakan cintanya padaku, hajiman... ah! Orang-orang malah
mengataikau playgirl! ‘Manajer Kolam Ikan’?! PHP?! huh!”
“Ae
Joo-ya?” tanya Jaejoong tiba-tiba.
“Waeyo?
Semuanya begitu aneh...”
“Itukah
alasan kau menjadi ‘Manajer Kolam Ikan’? karena aku?”tanya Jaejoong tak
percaya. Ae Joo hanya mengangguk sebentar, ia masih sedih dan menangis.
“Waeyo?”
Tanya Ae Joo tiba-tiba. “Aku tidak mau di cap begitu lagi...” gerutu Ae Joo
dalam tangisnya. Jaejoong mendekap kepala Ae Joo dan segera memeluknya.
“Anio~ kau
bukan si manajer itu. Di hatiku, kau tetaplah Sakura, Hyun Ae Joo. My secret
admirer di blog~” bisik Jaejoong. Ae Joo terkesima dengan kalimat Jaejoong. Ae
Joo tenggelam sudah dalam kolam ikan Jaejoong.
“Will you
be my girlfriend, Hyun Ae Joo?” tanya Jaejoong lembut sambil mengecup kening Ae
Joo. Ae Joo hanya mengangguk pelan mengiyakan. Jaejoong bahagia mengetahuinya
dan langsung memeluknya erat.
“Ireohkae neol saranghae~~~”
bisik Ae Joo dalam dekapan Jaejoong.
♬♬♬
“Nde,
yeoboseyo?”
“Jaejoong, eotteyo eo?”
“Aku tidak
butuh hadiah itu~ sudah tutup saja telponnya! Kau menggangguku!”
“Chamkanman! Apa kalian sudah pacaran?”
“Menurutmu?”
“Apa yeodongsaengku bilang sudah kapok?”
“Bukan
kapok. Ia janji tak akan jadi playgirl lagi. Menjadi PHP itu tidak membuatnya
nyaman, dia bilang begitu”
“Geuraeyo? Wah, kerjamu bagus sekali! oya, kamu kok
bisa jadian? Bolehkah aku membuka
camdigmu Joong-ah?”
“MWO?!!!
Jadi kau belum buka camdigku? Lalu kenapa kamu sok-sokan sudah tahu isi
camdigku mengancam mau memberikannya pada Ae Joo?!”
“ᅘᅘᅘaku sering lihat kau memfoto apa gitu secara
sembunyi-sembunyi makanya waktu kamu ke toilet aku ambil camdignya buat ngancem
hehe mianhae~”
“YA! Yunho-ya! Kau
menyebalkan!!!!!”
“Haaaaa! Isinya kok Ae Joo semua???”
“Molla~!!!!!”
“JANGAN BILANG SEJAK DULU KAU JUGA~~~”
“YUNHO! SHUT UP!”
Klek!
Jaejoong menutup ponsel
flipnya dan melanjutkan acaranya membuat kolase foto Ae Joo di laptop
pribadinya.
“Yeoppo~”
gumam Jaejoong sambil tersenyum maut.
[[[
“DORRRR!”
“Haaaaa!!!!
Oppaaaaaaaaaaaa!!”
Buk! Buk!
Ae Joo memukuli Yunho
dengan buku yang dibawanya.
“Kalau kau
terus mengagetiku begini, aku bisa mati muda!” bentak Ae Joo kesal. Yunho malah
cengengesan kegirangan.
“Ya!
Bagaimana nona ‘Manajer kolam Ikan’? Apa pangeranmu sudah mencabut kutukanmu?”
tanya Yunho agak serius.
“Pangeran
apa?” elak Ae Joo.
“Weits,
jangan mengeles saengie~ aku tahu kamu sudah sah menjadi yeojachingunya, hem?
Hem?” goda Yunho sembari mengangkat-angkat alis kirinya. Ae Joo memandandi
Yunho geli.
“Ishh
kenapa aku bisa punya oppa semacam kau sih! Sudah sanah kembali ke kelasmu! Aku
sibuk!” Ae Joo mendorong-dorong tubuh Yunho menjauh.
“Ya!
Waeyo? Aku cuma mau....”
“Chagiya?”
sapa seorang namja dari balik pintu.
“Ah, J-Joongie?”
balas Ae Joo gelagapan.
“Tuh
kannn~!!! Ketahuan! Pantes ngomongnya sibuk, kalian mau kencan ya?” goda
Yunho. Jaejoong hanya tersenyum senang
dan langsung merangkul pundak Ae Joo.
“Kajja~”
“Eo-Eodi e
ka...?’
“sssst~!”
respon Jaejoong singkat dan langsung menyeret Ae Joo keluar kelas meninggalkan
Yunho yang terbengong-bengong tak karuan.
“Aisssh
mereka apa-apaan sih! Baru juga pacaran!” gerutu Yunho.
“ᄏᄏᄏhalah ngomong saja kalau kau iri
dengan mereka, ya kan Yunho Hyung?” tanya Hyuk Jae yang tiba-tiba duduk di
samping Yunho.
“Ya! Kau
darimana kok bisa ada disini?” pekik Yunho kaget.
“Aku kan
jin penyelamat! Hehehe”~
“MWO?!”
Yunho terpekik kaget sambil melotot besar.
“Kalau
bukan gara-gara aku yang minta Jaejoong untuk menolongmu kan mereka tak akan
bisa begini~” jawab Hyuk Jae senang dan langsung berdiri dari duduknya.
“Apa
katamu?”
“Hah hyungku
bodoh! ᄏᄏᄏ”
Buak!
Hyuk Jae memukul kepala
Yunho dan langsung pergi keluar kelas.
“YA! Dasar saeng kurang ajar!” bentak
Yunho kesal dan langsung berlari menyusul Hyuk Jae.
“Ayo ke
club, Hyuk Jae!” ajak Yunho.
“Ah ide
bagus! Kajja~!!!”
♪♪♪
komen plis :)
Lucu �� gemes sama yunho
ReplyDeleteis this yourself, rere?
ReplyDelete